Text
Uji Banding Pengukuran Derajat Deasetilasi Kitosan Menggunakan Uji Ninhidrin, Spektrofotometri Inframerah Dan Titrasi Potensiometri
ABSTRAKrnrnrn(A) APRILIA HAMIDAH (2002210106)rnrn(B) UJI BANDING PENGUKURAN DERAJAT DEASETILASI KITOSAN DENGAN MENGGUNAKAN UJI NINHIDRIN, SPEKTROFOTOMETRI INFRAMERAH, DAN TITRASI POTENSIOMETRIrnrn(C) ix + 49 Halaman; 2008; 13 Tabel; 9 Gambar; 7 Lampiran rnrn(D) Kata kunci : Derajat Deasetilasi; Kitosan, Ninhidrin, Spektrofotometri Inframerah, dan Titrasi Potensiometri.rnrn(E) Kitosan merupakan senyawa polisakarida alami yang tersusun dari gabungan polimer glukosamin dan N-asetil-D-glukosamin, secara definitif kitosan merupakan kitin yang telah mengalami deasetilasi dan menyisakan gugus asetil tidak lebih dari 40-45%. Derajat deasetilasi merupakan parameter yang mempunyai peran penting bagi aplikasi kitosan. Derajat deasetilasi dapat didefinisikan sebagai rasio 2-amino-2-deoksi-D-glukopiranosa dan 2-asetamida-2-deoksi-D-glukopiranosa. Banyaknya gugus asetil yang hilang pada proses deasetilasi kitin dapat menunjukan tinggi rendahnya derajat deasetilasi dan menjadi salah satu parameter mutu rendemen kitosan yang dihasilkan. Pada penelitian ini telah dilakukan uji banding pengukuran derajat deasetilasi kitosan menggunakan uji ninhidrin, spektrofotometri inframerah dan titrasi potensiometri (kitosan baku pembanding yang telah diketahui derajat deasetilasinya ditetapkan dengan ketiga metode tersebut). Hasil penelitian derajat deasetilasi diantara ketiga metode tersebut berbeda secara signifikan (p 0,05) yaitu uji ninhidrin (141,61%) dengan spektrofotometri Inframerah (58,38%) dan titrasi potensiometri (84,09%). Dari ketiga metode tersebut menunjukan bahwa metode potensiometri yang paling baik untuk pengukuran derajat deasetilasi kitosan.rnrn(F) Daftar Rujukan : 20 Buah (1981- 2009)rnrn(G) Dra. Zuhelmi Azis, M.Si., Apt. ; Dr. Singgih Wibowo, M.S.rn
Tidak tersedia versi lain