Text
Analisis Kandungan Kalsium, Besi Dan Seng Pada Herba Curly Kale (Brassica Oleracea Var. Acephala Dc.) Dengan Spektrofotometri Serapan Atom
Kale merupakan sayuran silangan berdaun hijau sepanjang batangnya, berasal
dari famili Brassicaceae seperti brokoli, kubis, dan kembang kol. Kale
dibudidayakan pertama kali di Mediterania sekitar 2.000 tahun yang lalu. Kale
merupakan sayuran mengandung mineral seperti makro mineral (kalsium dan
kalium) dan mikro mineral (besi, seng dan mangan). Penelitian mengenai
kandungan mineral pada kale yang tumbuh di luar negeri sudah banyak
dilakukan, namun di Indonesia belum adanya publikasi mengenai kadar mineral
pada herba curly kale yang tumbuh di Indonesia sehingga kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap sayuran kale. Kalsium, besi dan seng
merupakan unsur mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Sampel curly kale
diperoleh dari perkebunan Inagreen, Lembang, Jawa Barat. Sampel dikeringkan
di bawah sinar matahari langsung selama 4 hari, kemudian dilakukan destruksi
basah dengan asam nitrat pekat (65%), dan dianalisis menggunakan
spektrofotometri serapan atom untuk mengetahui kandungan kalsium, besi dan
seng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kale yang tumbuh di
Indonesia memiliki kandungan kalsium rata-rata dalam sampel kering pada kale
adalah 21,1208 ± 0,3858 mg/gram dan sampel basah diperoleh rata-rata sebesar
155,1783 ± 2,8346 mg/100gram. Kandungan mineral besi rata-rata dalam
sampel kering kale adalah 0,1585 ± 0,0025 mg/gram dan sampel basah diperoleh
rata-rata sebesar 1,1642 ± 0,0182 mg/100gram. Sedangkan kandungan mineral
seng rata-rata dalam sampel kering kale adalah 0,1089 ± 0,0073 mg/gram dan
sampel basah diperoleh rata-rata sebesar 0,8002 ± 0,0538 mg/100gram.
Kandungan mineral herba curly kale tertinggi hingga terendah pada penetapan
kadar mineral ini adalah kalsium, besi kemudian seng.
Tidak tersedia versi lain