Text
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PRODUK FERMENTASI TEH DAUN Moringa oleifera L. OLEH Lactobacillus plantarum ATCC 8014
ABSTRAK
(A) SINTIA ANDINI (2014210209)
(B) AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PRODUK FERMENTASI TEH DAUN Moringa oleifera L. OLEH Lactobacillus plantarum ATCC 8014
(C) xv + 55 halaman; 3 tabel; 7 gambar; 34 lampiran
(D) Kata kunci: Moringa oleifera L., Fermentasi, Fermentasi teh daun Moringa oleifera L., antioksidan, DPPH.
(E) Daun Moringa oleifera L. mengandung senyawa rutin, zeatin, kuersetin, β-sitosterol, asam kaffeoylquinik, dan kaempferol yang termasuk kedalam senyawa metabolit sekunder yang dapat memberikan aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat ditingkatkan dengan metode fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus plantarum ATCC 8014. Tujuan penelitian ini mengetahui pola pertumbuhan sel, dinamika perubahan senyawa metabolit selama proses fermentasi, dan aktivitas antioksidan produk fermentasi teh daun Moringa oleifera L. oleh Lactobacillus plantarum ATCC 8014. Daun Moringa oleifera L. dibuat menjadi seduhan teh dengan metode hard infusion kemudian difermentasi pada suhu ruang dan kecepatan agitasi 80 rpm dengan waktu inkubasi selama 26 jam dan diamati setiap 2 jam. Pertumbuhan sel dan kadar senyawa metabolit dilakukan dengan metode spektrofotometri. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Fase logaritmik Lactobacillus plantarum ATCC 8014 tercapai hingga jam ke 18 dengan jumlah sel tertinggi 1,60 X 108 sel/mL pada substrat teh daun Moringa oleifera L. dan 4.12 X 108 sel/mL pada media MRS Broth. Fase kematian Lactobacillus plantarum ATCC 8014 terjadi pada jam ke 20 sampai dengan jam ke 26. Kadar total glukosa menurun hingga 41.25% pada akhir waktu inkubasi. Kadar asam total naik hingga 46.98%. Kadar total protein dan fenol total naik hingga fase logaritmik sebesar 34.82% dan 41.90% serta mengalami penurunan hingga akhir waktu inkubasi sebesar 18.10% dan 30.86%. Aktivitas antioksidan mengalami peningkatan selama fase logaritmik dan penurunan pada fase kematian. Nilai IC50 tertinggi sebesar 92.37 mg/L pada jam ke 18.
(F) Daftar Rujukan: 54 buah (1988-2017)
(G) Dra. Umi Marwati, M.Si.
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain