Text
ANALISIS PROFIL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) MENTAH, MATANG, DAN RANUM DENGAN METODE FTIR DAN KEMOMETRIK.
ABSTRAK
(A) RUTH NOVIA ELNASANTI (2013210220)
(B) ANALISIS PROFIL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) MENTAH, MATANG, DAN RANUM DENGAN METODE FTIR DAN KEMOMETRIK.
(C) XCII + 92 halaman; 7 tabel; 9 gambar; 13 lampiran
(D) Kata kunci : Profil serbuk simplisia, Kematangan Mentah, Matang, dan Ranum, Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl), FTIR-Kemometrik
(E) Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) merupakan tanaman obat yang popular di masyarakat. Daging buah mahkota dewa diidentifikasi mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid dan saponin. Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi simplisia buah mahkota dewa dengan tingkat kematangan berbeda, yakni mentah, matang, dan ranum yang berasal dari Bogor dan Yogyakarta menggunakan metode spektroskopi FTIR dimana informasi karakteristik kimianya selanjutnya dianalisis secara kemometrik untuk menghasilkan pola sidik jari (fingerprint), gambaran kesamaan dan atau perbedaan dari simplisia. Hasil analisis menghasilkan spektrum FTIR dari enam serbuk yang secara kualitatif memperlihatkan pola serapan yang mirip, namun berbeda pada intensitas serapan kuantitatif. Perbedaan yang signifikan masih tidak dapat dibedakan karena spektrum yang didapatkan memiliki hasil yang mirip satu sama lain. Analisis profil FTIR dilanjutkan dengan metode kemometrik dengan metode PCA. Dari hasil penelitian diperoleh profil sidik jari dari FTIR simplisia buah mahkota dewa mentah yang berasal dari Bogor dan Yogyakarta berkelompok dengan baik pada metode Principle Component Analysis (PCA). Hal tersebut menunjukkan bahwa buah mahkota dewa mentah dari 2 daerah, Bogor dan Yogyakarta memiliki kandungan yang secara kualitatif sama. Namun hasil analisis PCA terhadap spektra FTIR matang dan ranum dari kedua daerah, Bogor dan Yogyakarta memperlihatkan pengelompokan yang jelas antara kedua daerah asal simplisia. Hal tersebut dapat diduga bahwa adanya perbedaan kandungan metabolit sekunder akibat etobotani. Nilai metode Principle Component analysis dengan nilai total PC sebesar 100% (nilai PC total yang baik ≥70%).
(F) Daftar tujukan : 17 buah (1977-2009)
(G) Dr.rer.nat. James M. Sinambela, Apt. ; Ujiatmi Dwi Marlupi, M. Si.
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain