Text
FORMULASI, UJI STABILITAS SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
ABSTRAK
(A) PUTU PRADNYA CANDRA ASIH (2013210185)
(B) FORMULASI, UJI STABILITAS SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
(C) xvii + 129 halaman; 34 tabel; 14 gambar; 24 lampiran
(D) Kata kunci: Musa balbisiana L., Staphylococcus aureus, diare, gel hand sanitizer
(E) Diare merupakan penyakit dengan angka kematian rata-rata atau Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,47%. Penyakit diare dapat dikurangi dengan melakukan kegiatan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas menggunakan antiseptik praktis non-alkohol dari bahan alam seperti kulit pisang kepok (Musa balbisiana L.). Dari hasil optimasi pendahuluan diperoleh nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap Staphylococcus aureus adalah 10%. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak kering kulit pisang kepok menjadi sediaan gel hand sanitizer dengan variasi konsentrasi 1xKHM, 3xKHM, dan 5xKHM menggunakan bahan pembentuk gel carbomer 940 yang stabil secara fisika, kimia, dan mikrobiologi. Terhadap sediaan gel hand sanitizer dilakukan evaluasi fisika, kimia, dan mikrobiologi serta uji stabilitas pada suhu 40°C selama 4 minggu. Data tiap respon dianalisis dengan ANVA 1 arah untuk melihat pengaruh variasi ekstrak terhadap mutu sediaan dan ANVA 2 arah untuk melihat pengaruh variasi ekstrak dan waktu simpan terhadap mutu sediaan. Hasil uji parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi sediaan hand sanitizer yang meliputi uji kecepatan mengering, viskositas, pH, dan Diameter Daerah Hambat (DDH) pada formula dengan konsentrasi ekstrak kering 10%, 30%, dan 50% berturut-turut adalah 22,97; 18,86; dan 11,97 detik, 3.450–4.025; 4.550–6.150; dan 6.975–8.375 cPs, 5,25-5,38; 5,18-5,43; dan 5,43-5,64, 0,69-0,75; 0,89-1,09; dan 1,15-1,32 cm. Dari hasil analisis data menggunakan ANVA 1 dan 2 arah dapat disimpulkan bahwa sediaan yang menunjukkan hasil uji fisika paling stabil dan aktivitas antibakteri tertinggi adalah formula dengan konsentrasi ekstrak kering 10% dan 50%.
(F) Daftar rujukan: 57 buah (1976-2017)
(G) Drs. Moch. Futuchul Arifin, M.Si., Apt.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain