Text
Pengaruh Sukrosa Sebagai Pengikat Terhadap Sifat Fisik Granul Perasan Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var.rubrum) Yang Dikeringkan Dengan Pengering Semprot
ABSTRAK rnrn(A) ADRIE IHWANUL (2004210002)rnrn(B) PENGARUH SUKROSA SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK GRANUL PERASAN RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. Var. rubrum) YANG DIKERINGKAN DENGAN PENGERING SEMPROTrnrn(C) xiii + 84 halaman; 2009; 27 tabel; 36 gambar; 16 lampiranrnrn(D) Kata kunci : jahe merah, pengering semprot, pengikat sukrosa, granul, sifat fisik.rnrnUntuk memudahkan masyarakat mendapatkan efek anti mual dan muntah yang terkandung dalam jahe, maka jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var. rubrum) dibuat menjadi sediaan granul yang lebih praktis, bau dan rasa yang enak dengan umur simpan yang lama. Telah dilakukan penelitian mengenai perasan rimpang jahe merah dibuat menjadi serbuk kering melalui pengeringan semprot (spray drying) dengan konsentrasi maltodekstrin 30%, 35%, dan 38% dengan suhu 150° dan 170°. Serbuk kering hasil pengeringan dibuat menjadi granul dengan menggunakan metode granulasi basah. Proses granulasi menggunakan pengikat sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 20% (formula I), 30% (formula II) dan 40% (formula III). Ketiga formula granul diuji identifikasi, kadar air, sifat alir, distribusi ukuran partikel, waktu melarut dan tingkat kesukaan (hedonic test). Perasan rimpang jahe merah dilakukan pengeringan semprot (spray drying) dengan suhu optimal 170°C dan konsentrasi maltodekstrin 35% diperoleh serbuk kering berwarna coklat muda, rasa tebal di lidah dan berbau khas dengan kadar air 4,537%. Serbuk kering dibuat menjadi granul dengan hasil formula I, II dan III berturut-turut sudut baring 27,84±0,9724°; 25,38±1,5553°; 20,43±1,4011°, waktu melarut 45,66±0,5733’’; 51,96±2,7024’’; 57±2’’, kadar air 2,49±0,5565%; 3,47±0,3044%; 4,55±0,3961% dan tingkat kesukaan panelis 3; 3,9; 1,7. Berdasarkan Analisis Variansi pada formula I, II dan III diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna. Formula optimum adalah formula II dengan konsentrasi sukrosa 30%, rnrn(E). Daftar Rujukan : 24 buah (1978 – 2008)rn rn(F). Dra. Lungguk Hutagaol, M.Pd., Apt. rn
Tidak tersedia versi lain