Text
Perbandingan Kualitas Virgin Cocvonut Oil (VCO) Hasil Proses Dingin Dan Kombinasi Mekanik-Dingin Dengan VCO Pasaran Hasil Metode Lain
ABSTRAKrnrn(A) FITRIA YUANITA PANDANSARI (2002210058)rnrn(B) PERBANDINGAN KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) HASIL PROSES DINGIN DAN KOMBINASI MEKANIK-DINGIN DENGAN VCO DI PASARAN HASIL METODE LAINrnrn(C) xii + 61 halaman ; 2006 ; 14 tabel ; 8 gambar ; 26 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: virgin coconut oil, minyak kelapa murni, asam lemak.rnrn(E) Minyak kelapa merupakan sumber lemak jenuh dimana lemak jenuhnya didominasi oleh asam lemak jenuh rantai sedang terutama asam laurat sehingga kerap disebut sebagai minyak laurat. Kelompok asam lemak rantai sedang ini sangat berkhasiat bagi kesehatan. Agar zat-zat berkhasiatnya tidak rusak atau bermutasi jadi 'jahat', maka minyak laurat ini sebaiknya diproses tanpa melalui proses pemanasan yang dikenal dengan sebutan virgin coconut oil (VCO), yaitu minyak kelapa murni yang tidak berwarna, jernih seperti air. Dalam penelitian ini dipilih prinsip pemecahan emulsi yang mencegah kerusakan zat-zat berkhasiat, yakni suhu dingin dan/atau perlakuan mekanik (dengan penambahan es kering dan diblender dan penyaringan). Kedua cara ini diperkirakan akan menghasilkan VCO dengan kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah meneliti kualitas VCO buatan sendiri dibandingkan dengan yang ada di pasaran dan mengetahui prinsip pemecahan emulsi (santan) yang benar dan baik sehingga didapat kualitas VCO yang maksimal. Virgin coconut oil dianalisis kualitasnya dengan menggunakan beberapa parameter antara lain penetapan bilangan asam, bilangan iodum, bilangan penyabunan, bilangan peroksida, kadar air, kekentalan, dan profil asam lemak. Sampel C dan D (virgin coconut oil yang dikembangkan dalam penelitian ini) memiliki kualitas yang lebih baik dari sampel A dan B (virgin coconut oil dari pasaran), dilihat dari hasil analisis kadar air sampel A 0,20%, B 0,92%, C 0,15% dan D 0,17%, bilangan asam sampel A 0,29, B 0,98, C 0,21 dan D 0,15, dan bilangan peroksida sampel A 0,02, B 1,58 sedangkan sampel C dan D tidak mengandung senyawa peroksida yang dapat terdeteksi. Adapun total asam lemak rantai sedang yang ditunjukan dari hasil analisis profil asam lemak dimana hasil analisis ini diduga dipengaruhi oleh faktor biologis kelapa dari masing-masing sampel, pada sampel A, B, C dan D berturut-turut adalah 52,32%, 51,57%, 53,26%, dan 42,82%.rnrn(F) Daftar Rujukan: 22 buah (1973-2005).rnrn(G) Drs. Prih Sarnianto, M.Sc., Aptrn
Tidak tersedia versi lain