Text
Uji Efikasi Dan Keamanan Kapsul Pareprimakuin Dan Dhp-primakuin Pada Malaria Vivax Tanpa Komplikasi Di Rsud Manokwari Tahun 2019
Penyakit malaria merupakan penyakit menular dan masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang harus ditangani secara efektif karena seringkali menimbulkan kejadian
luar biasa (KLB) serta dapat menyebabkan kematian. Indonesia merupakan negara
endemis malaria dan Provinsi Papua adalah penyumbang utama kasus malaria di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi dan keamanan dari kapsul
pare-primakuin (KP-P) dan dihidroartemesin piperakuin-primakuin (DHP-P) pada
malaria vivax tanpa komplikasi. Penelitian dilakukan di RSUD Manokwari dari bulan
Januari sampai bulan Maret tahun 2019. Pasien malaria vivax tanpa komplikasi
diikutkan dalam studi dan diobati kapsul pare-primakuin dan DHP-primakuin dengan
pengawasan minum obat dosis satu kali sehari selama tiga hari. Selanjutnya pasien
dipantau selama 42 hari. Penelitian ini merupakan penelitian klinis, prospektif, evaluasi
efikasi dan keamanan KP-P dan DHP-P pada subyek malaria vivax tanpa komplikasi
dan diamati selama 42 hari, sesuai protokol WHO tahun 2003. Efikasi KP-P dan DHP-P
dianalisis dan dibandingkan secara intention to treat (ITT) dan per protocol (PP).
Keamanan obat dievaluasi berdasarkan timbulnya atau memberatnya gejala klinis dalam
kurun waktu 42 hari. Total 50 subjek monoinfeksi plasmodium vivax yang memenuhi
kriteria diobati secara acak dengan KP-P atau DHP-P. Pasien selama kunjungan ulang
dilakukan pemeriksaan fisik dan cek parasit mikroskopis, diukur kadar hemoglobin
(hari 0, 14, 28 dan 42). Efikasi terapeutik obat KP-P dan DHP-P pada hari ke 42 per
populasi ITT dan PP adalah 96% (KP-P) dan 92% (DHP-P). Rerata bebas parasit dan
bebas demam adalah 3-5 hari untuk KP-P dan 3 hari untuk DHP-P, gejala klinis
berkurang hingga di atas 50% pada hari ke-7 kunjungan ulang. Pasien dengan karier
gametosit pada saat rekruitmen, umumnya pada hari ke-7 sudah bebas gametosit.
Terdapat peningkatan jumlah pasien dengan perbaikan hemoglobin pada hari ke 7, dan
14: KP-P (24% dan 100%) DHP-P (60% dan 100%). Satu (4%) kasus dengan KP-P dan
dua (8%) DHP-P mengalami kegagalan pengobatan kasep (Late Treatment Failure) di
hari-35. Kejadian sampingan adalah ringan, yaitu batuk dan sakit kepala untuk KP-P
dan DHP-P yaitu batuk, sakit kepala, mual, dan muntah. Kapsul pare-primakuin dan
dihidroartemisinin-piperakuin adalah aman dan efektif pada pengobatan malaria vaivax
tanpa komplikasi.
Tidak tersedia versi lain