Text
Cost Effectiveness Analysis Penggunaan Hepatoprotektor Pada Terapi Tuberkulosis Di Rs Paru Dr.m Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor
Kejadian hepatitis imbas obat (Drug Induced Hepatitis/DIH) pada penggunaan
obat antituberkulosis masih menjadi salah satu masalah pada pengobatan
tuberkulosis (TB). Alternatif penggunaan hepatoprotektor pada terapi
tuberkulosis dengan DIH memerlukan studi farmakoekonomi terutama Cost
Efectiveness Analysis (CEA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efisiensi dan efektivitas pemakaian hepatoprotektor untuk mengatasi kejadian
DIH pada pengobatan TB. Metodologi penelitian ini menggunakan desain kohort
dan pengambilan data dilakukan secara prospektif dari rekam medis penderita TB
rawat inap yang mengalami DIH dan data rincian biaya pengobatan dari bagian
keuangan RS Paru dr. M. Goenawan Partowidigdo, Cisarua, Bogor periode bulan
April - November 2018. Jumlah sampel sebanyak 90 pasien dibagi secara acak
buta ganda menjadi 3 kelompok yaitu : kelompok 1 terdiri 30 pasien dengan
menggunakan plasebo, kelompok 2 terdiri 30 pasien dengan mengunakan
kurkumin dan kelompok 3 terdiri dari 30 pasien dengan menggunakan lesitin.
Parameter yang diukur adalah nilai kadar serum ALT pada hari ke 5, biaya
langsung (biaya obat, biaya pemeriksaan, biaya kamar, dan biaya laboratorium)
dan biaya tidak langsung (biaya transportasi dan biaya produktivitas yang hilang).
Hasil penelitian menunjukkan efektivitas hepatoprotektor pada pasien TB dengan
hepatitis imbas obat paling tinggi dalam menurunkan kadar ALT sampai nilai
normal (
Tidak tersedia versi lain