Text
Pembuatan Dan Aplikasi Kitosan Dari Limbah Cangkang Udang (Caridea) Sebagai Bahan Edible Coating Untuk Pengawet Buah Tomat (Solanum Lycopersicum)
Kitosan memiliki gugus fungsional amina (NH2) sehingga mampu berikatan
dengan dinding sel dan dapat menghambat bakteri pembusuk yang mengandung
patogen. Sintesis kitosan diperoleh melalui tahapan demineralisasi, deproteinasi,
dekolorisasi, dan deasetilasi. Edible coating merupakan metode yang digunakan
untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran salah satunya buah tomat.
Karena kulit yang tipis dan tidak terlindungi, sehingga buah tomat mudah
membusuk. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi optimum
edible coating kitosan sebagai pengawet buah tomat. Edible coating kitosan dibuat
dengan variasi konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 6% dengan pelarut asam asetat 1%.
Karakterisasi serbuk kitosan yaitu, kadar air, kadar abu, rendemen kitosan,
viskositas, pH, dan derajat deasetilasi. Evaluasi parameter mutu edible coating
kitosan yaitu, aktivitas antimikroba dan cemaran mikroba. Berdasarkan hasil
aktivitas antimikroba edible coating kitosan dengan metode difusi dengan kertas
cakram menggunakan pelarut asam asetat konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 6%
didapatkan rata-rata Diameter Daya Hambat (DDH) sebesar 10,54, 12,92, 14,90,
dan 19,68 mm. Rata-rata koloni buah tomat sebelum perlakuan edible coating
adalah Angka Lempeng Total sebanyak 1,00x10
5
CFU/mL dan Angka Kapang
Khamir sebanyak 3,57x10
3
CFU/mL. Rata-rata koloni buah tomat setelah
perlakuan edible coating adalah Angka Lempeng Total sebanyak 1,16x10
3
CFU/mL dan Angka Kapang Khamir sebanyak 1,25x10
3
CFU/mL. Kesimpulan
dari penelitian ini konsentrasi 6% edible coating kitosan dengan pelarut asam
asetat merupakan konsentrasi yang paling optimum dan sangat efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab kerusakan pada buah
tomat.
Tidak tersedia versi lain