Text
PENGARUH PEREBUSAN TERHADAP KADAR BETA KAROTEN DALAM BAYAM HIJAU (Amaranthus hybridus L) DAN BAYAM MERAHrn(Amaranthus tricolor L).
ABSTRAKrn(A) OCKY LIBTANIUS (20092102153)rn(B) PENGARUH PEREBUSAN TERHADAP KADAR BETA KAROTENrnDALAM BAYAM HIJAU (Amaranthus hybridus L) DAN BAYAM MERAHrn(Amaranthus tricolor L).rn(C) x + 73 Halaman; 14 Gambar; 24 Tabel; 16 Lampiranrn(D) Kata kunci : perebusan, beta karoten, bayam hijau, bayam merah, Amaranthus rnhybridus L, Amaranthus tricolor L, spektrofotometri.rn(E) Bayam hijau (Amaranthus hybridus L) dan bayam merah (Amaranthus tricolor L)rnmerupakan sayuran yang sudah tidak asing, karena relatif murah dan mudahrndidapatkan di pasar tradisional maupun di pasar modern. Sebelum dikonsumsirnbiasanya bayam direbus terlebih dahulu. Bayam mengandung vitamin E, zink, dan rnkarotenoid, seperti beta karoten. Beta karoten dikenal sebagai antioksidan alami rnyang dapat menetralkan radikal bebas, seperti yang banyak terkandung dalam rnasap rokok dan cemaran lingkungan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit rndegeneratif. Telah dilakukan penetapan kadar beta karoten pada bayam dan merah rnbaik segar maupun setelah direbus, dengan mengekstraksi sampel terlebih dahulu rnmenggunakan n-heksan-aseton (60:40) dan hasil ekstraksi dianalisis dengan rnmetode spektrofotometri cahaya tampak pada panjang gelombang 450 nm. Hasilrnpenelitian menunjukkan kandungan beta karoten pada bayam hijau segar, bayamrnmerah segar, bayam hijau rebus, dan bayam merah rebus berturut-turut adalah rn3,43 mg/100g; 4,08 mg/100g; 2,04 mg/100g; dan 3,45 mg/100g denganrnsimpangan baku relatif 4,55%; 1,82%; 1,56%; dan 0,49%. Kadar beta karoten rntertinggi terdapat pada bayam merah segar. Metode penetapan kadar beta karoten rnyang digunakan memiliki linearitas dengan nilai koefisien korelasi 0,9962; rn0,9970; 0,9982; dan 0,9988 dengan hasil perolehan kembali 100,09 %; 100,1 %; rn101,71 ; dan 101,07 %.rn(F) Daftar pustaka : 23 buah (1992-2014)rn(G) Dra. Faridah, M.Si., Aptrn(H) 2015
Tidak tersedia versi lain