Text
FORMULASI DAN KARAKTERISASI MIE TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam)
Pola makan sehat menjadi sulit dikendalikan saat banyaknya iklan makanan
olahan seperti mie. Mie terbuat dari tepung terigu yang dapat meningkatkan
kadar glukosa darah, sehingga menambah resiko penyakit metabolik. Untuk
mengurangi resiko, diperlukan produk mie dengan tepung yang indeks
glikemiknya lebih rendah. Tepung porang mengandung glukomanan yang
memiliki sifat mengenyangkan dan mampu mengendalikan kadar glukosa
darah melalui penyerapan karbohidrat dalam usus. Tepung daun kelor
ditambahkan untuk menambah keunikan dan gizi mie. Tujuan penelitian ini
untuk mendapatkan formula perbandingan jumlah komposisi tepung porang
dan daun kelor serta mengetahui perbedaan mutu organoleptik, fisik, kimia dan
mikrobiologi. Produk mie basah diuji organoleptik terhadap 15 panelis dan
diuji krakteristik fisiknya (cooking loss, swelling index dan daya serap air).
Hasil uji diperoleh mie tepung porang lebih disukai dan memiliki mutu fisik
lebih baik. Mie tepung porang dan daun kelor diuji karakteristik kimianya
seperti kadar air (gravimetri), kadar abu tidak larut asam (gravimetri), kadar
protein (Kjeldahl), kadar lemak (soxhletasi) dan kadar karbohidrat (by
difference) serta uji mikrobiologi (ALT). Mie tepung porang dan daun kelor
memiliki kadar air 91,16%, kadar abu tidak larut asam 0,03%, kadar protein
6,92%, kadar lemak 0,04% dan kadar karbohidrat 1,69%. Uji mikrobiologi
pada penyimpanan 2 jam menghasilkan bakteri yang terlalu sedikit untuk
dihitung. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa, adanya perbedaan jumlah
komposisi tepung porang dan daun kelor serta adanya perbedaan mutu
organoleptik, fisik, kimia dan mikrobiologi pada formulasi mie basah.
Tidak tersedia versi lain