Text
AKTIVITAS IMUNOSTIMULAN REBUSAN CAMPURAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrum) DAN KUNYIT (Curcuma longa Linn) DENGAN METODE HEMAGLUTINASI SECARA IN VIVO
Jahe merah dan kunyit menjadi lebih sering dikonsumsi masyarakat sejak
Pandemi Covid-19, karena dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh
yang dibentuk oleh antibodi dan protein lain dalam tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas imunostimulan dari air rebusan
campuran jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) dan kunyit (Curcuma
longa Linn) dengan mengamati titer hemaglutinasi serum darah tikus
terhadap antigen sel darah merah domba. Hewan uji yang digunakan adalah
tikus putih galur Sprague Dawley (SD) digunakan berjumlah 35 ekor yang
dibagi dalam 7 kelompok. Pada hari pertama semua tikus, kecuali kelompok I
(normal) diinduksi siklofosfamid 50 mg/Kg BB subkutan. Selanjutnya selama
14 hari, kecuali kelompok II (negatif) diberikan sampel bahan uji sesuai
kelompok sebagai berikut kelompok III (kontrol positif 1) diberikan
levamisol 50 mg/Kg BB, kelompok IV (kontrol positif 2) diberikan stimuno
13,5 mg/Kg BB, kelompok V (dosis 1) diberikan jahe merah 1,8 g/Kg BB
dan kunyit 3,6 g/Kg BB, kelompok VI (dosis 2) diberikan (jahe merah 3,6
g/Kg BB dan kunyit 7,2 g/Kg BB, kelombok VII (dosis 3) diberikan jahe
merah 4,5 g/Kg BB dan kunyit 10,8 g/Kg BB. Pada hari ke 7 kecuali
kelompok normal, hewan percobaan diimunisasi dengan menyuntikan antigen
Sel Darah Merah Domba (SDMD) 5% intra peritoneum sebanyak 0,1 mL.
Pengamatan titer aglutinasi dilakukan pada hari terakhir setelah pemberian
bahan uji untuk melihat titer aglutinasi serum darah tikus dengan SDMD
dengan metode hemaglutinasi. Dari hasil analisis statistik Mann-Whitney Test
menunjukan bahwa ketiga kelompok dosis memiliki aktivitas sebagai
imunostimulan dimana kelompok dosis memiliki aktivitas yang sebanding
dengan kelompok positif dan memiliki perbedaan signifikan dengan
kelompok negatif dan kelompok normal P(x)< α (0,05).
Tidak tersedia versi lain