Text
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN, ETIL ASETAT DAN METANOL ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) TERHADAP Streptococcus pneumoniae SECARA IN VITRO
ABSTRAK
(A) NOVINSKA PUJILESTARI (2014210164)
(B) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN, ETIL ASETAT DAN METANOL ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) TERHADAP Streptococcus pneumoniae SECARA IN VITRO
(C) X + 74 halaman; 4 tabel; 10 gambar; 14 lampiran
(D) Kata kunci : Anggur Laut (Caulerpa racemosa), Antibakteri, Streptococcus pneumoniae, metode difusi agar, metode dilusi.
(E) Anggur laut (Caulerpa racemosa) merupakan salah satu jenis dari makroalga yang hidup menyebar di beberapa perairan Indonesia. Anggur laut diketahui memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri. Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri patogen pada manusia yang menyebabkan berbagai penyakit infeksi seperti pneumonia, meningitis, otitis media, dan bakteremia. Peningkatan angka kejadian infeksi bakteri S. pneumonia merupakan penyebab terbanyak kesakitan dan kematian pada anak dan dewasa. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan potensi ekstrak anggur laut dalam menghambat pertumbuhan S. pneumoniae dengan melihat adanya Diameter Daerah Hambat (DDH) dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) secara in vitro. Penarikan senyawa bioaktif dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan konsentrasi berbeda yaitu 20%, 40%, dan 80%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol anggur laut memiliki zona hambat terhadap pertumbuhan S. pneumoniae di semua konsentrasi uji dengan DDH pada ekstrak n-heksan berturut-turut 6,125 mm; 7,15 mm; dan 9,10 mm, pada ekstrak etil asetat berturut-turut 7,35 mm; 8,90 mm dan 11,95 mm, serta pada ekstrak metanol berturut-turut 13,90 mm; 16,05 mm dan 18,30 mm. Uji KHM dilakukan dengan metode dilusi cair dimulai pada konsentrasi 25%. Hasil pengujian KHM diperoleh pada ekstrak n-heksan sebesar 12,50%, pada ekstrak etil asetat sebesar 6,25% dan pada ekstrak metanol sebesar 3,13% yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. pneumoniae. Disimpulkan bahwa ekstrak metanol anggur laut memiliki aktivitas terbaik di dalam menghambat pertumbuhan S. Pneumoniae karena nilai KHM yang diperoleh paling terkecil.
(F) Daftar pustaka : 49 buah (1985-2017)
(G) Dra. Syarmalina, M. Si., Apt
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain