Text
FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTIJERAWAT DAN UJI AKTIVITAS SECARA IN VITRO EKSTRAK ETANOL 96% BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC)
ABSTRAK
(A). FARAH BESTANISA DE ROZA (2014210086)
(B). FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTIJERAWAT DAN UJI AKTIVITAS
SECARA IN VITRO EKSTRAK ETANOL 96% BUAH ANDALIMAN
(Zanthoxylum acanthopodium DC)
(C). xx + 139 Halaman; 35 Tabel; 23 Gambar; 38 Lampiran.
(D). Kata kunci : Buah andaliman, krim, antibakteri, antijerawat, uji stabilitas,
Propionibacterium acnes
(E). Jerawat merupakan permasalahan kulit yang paling umum ditemukan pada
masyarakat. Jerawat dapat disebabkan karena berbagai faktor, tetapi penyebab
utama jerawat adalah bakteri. Buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium
DC) dalam beberapa penelitian terbukti memiliki aktivitas antibakteri karena
mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak
etanol 96% buah andaliman terhadap bakteri Propionibacterium acnes serta
memformulasikannya kedalam bentuk sediaan krim tipe M/A agar lebih praktis,
higienis, dan nyaman digunakan. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode
maserasi kinetik menggunakan etanol 96% kemudian dilakukan penapisan
fitokimia dan pengujian nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan
metode dilusi cair. Selanjutnya ekstrak diformulasi kedalam bentuk sediaan krim
dengan variasi konsentrasi ekstrak (2%, 3,5%, dan 5%) dan dilakukan evaluasi
parameter mutu fisika, kimia, serta uji aktivitas terhadap bakteri
Propionibacterium acnes dengan metode difusi cakram (Kirby Bauer Method).
Krim yang telah dibuat diuji stabilitasnya pada suhu 40±2ºC selama 4 minggu.
Data uji stabilitas dianalisa secara statistik menggunakan metode ANVA dengan
asas kepercayaan α = 0,05 untuk menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian,
didapatkan nilai KHM ekstrak yaitu 0,5%. Dari formulasi yang dilakukan,
dihasilkan sediaan krim yang berwarna kuning hingga cokelat kehijauan, berbau
aromatis khas andaliman, homogen, viskositas berturut-turut sebesar 16000;
21000;14500 cPs, sifat alir tiksotropik pseudoplastis, daya sebar berturut-turut
sebesar 4603,20;4114,01;4475,37 mm2, pH 5,60-5,77, formula I menghasilkan
diameter daerah hambat (DDH) sebesar 17,425±0,5303 mm, formula II sebesar
20,225±0,1768 mm, dan formula III sebesar 21,275±0,7426 mm. Setelah
dilakukan uji stabilitas pada suhu 40ºC±2ºC selama 4 minggu, berdasarkan uji
statistik ANVA yang dilakukan pada formula terbaik (Formula III) dapat
dikatakan krim stabil secara fisika dan kimia.
(E).
(F). Daftar rujukan : 41 buah (1978-2017)
(G). Fahleni, S.Si., M.Farm., Apt.
(H). 2018
Tidak tersedia versi lain