Text
EVALUASI MUTU DAN POTENSI ANTIBIOTIK KAPSUL SEFIKSIM YANG DIGUNAKAN PADA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) TAHUN 2017
ABSTRAK
(A) ANDREAS WILLIAM (2013210018)
(B) EVALUASI MUTU DAN POTENSI ANTIBIOTIK KAPSUL SEFIKSIM YANG DIGUNAKAN PADA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) TAHUN 2017
(C) xiii + 94 Halaman ; 14 tabel; 9 gambar; 22 lampiran
(D) Kata kunci: Jaminan Kesehatan Nasional, Sefiksim, Potensi Antibiotik, Evaluasi
(E) Obat memegang peranan penting dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Indonesia sehingga perlu untuk dilihat kualitasnya. Dengan dibentuknya program JKN dapat memberikan sebuah jaminan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau. Pada program JKN, pengadaan obat dilakukan dengan cara pelelangan melalui e- Catalog. Sistem lelang yang menekan harga rendah ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi kualitas dari obat tersebut. Salah satu obat yang dapat membahayakan apabila kualitasnya kurang baik adalah antibiotik. Salah satu antibiotik yang banyak digunakan adalah kapsul Sefiksim 100 mg. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi mutu kapsul Sefiksim 100 mg yang digunakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Evaluasi mutu kapsul meliputi organoleptik, keragaman bobot, waktu hancur, dan disolusi berdasarkan pada Farmakope Indonesia Edisi V, penetapan kadar kapsul dilakukan dengan menggunakan metode KCKT, dan penetapan potensi antibiotik dilakukan dengan metode Lempeng silinder (difusi agar). Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji evaluasi telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi V. Hasil uji waktu hancur kapsul sefiksim 100 mg yaitu masing-masing 6,80 menit (Pabrik A), 7,45 (Pabrik B), dan 4,84 (Helixim). Hasil uji kadar kapsul sefiksim 100 mg, yaitu masing-masing 100,86 % (pabrik A), 99,61 % (pabrik B), 99,82 % (Helixim), lalu hasil uji keseragaman bobot 100,86 % (Pabrik A), 99,68 (Pabrik B), 99,82 (Helixim), dan hasil uji disolusi 105,55 % (Pabrik A), 106,21 % (Pabrik B), 108,44 % (Helixim), serta membunuh pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan hasil 75,86 % (Pabrik A), 72,97 % (pabrik B), dan 87,02 % (Helixim). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mutu kapsul antibiotik Helixim lebih baik dari pabrik A dan pabrik B.
(F) Daftar rujukan: 35 buah (1988-2016)
(G) Dr. Prih Sarnianto, M.Sc., Apt.
Dra. Syarmalina, M.Si., Apt.
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain