Text
APLIKASI ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGAWET PADA SIMPLISIA TANAMAN OBAT
ABSTRAK
(A) SUCI NUZUL RAHMAH (2013210245)
(B) APLIKASI ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGAWET PADA SIMPLISIA TANAMAN OBAT
(C) xii + 100 halaman; 7 tabel; 13 gambar; 15 lampiran.
(D) kata kunci : Asap cair, kelapa sawit, Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), pengawetan, simplisia.
(E) Cangkang kelapa sawit merupakan limbah yang jumlahnya mencapai 60% dari produksi minyak inti tetapi masih dapat dimanfaatkan melalui proses pirolisis menjadi asap cair yang bermanfaat sebagai pengawet. Simplisia sebagai bahan baku jamu memiliki tingkat kontaminasi mikroba yang cukup tinggi sehingga diperlukan pengawet. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas asap cair terhadap simplisia uji sebagai pengawet. Sebelum digunakan, asap cair cangkang kelapa sawit diredestilasi untuk memenuhi standar wood vinegar Jepang. Untuk menguji aktivitas antimikroba digunakan metode pour plate dengan mikroba uji Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Aspergillus sp. Simplisia uji Temulawak, Jahe, Salam, dan Sirih direndam dalam asap cair konsentrasi 5 % sesuai penelitian terdahulu selama 1 menit sebagai metode pengawetan. lalu dikeringkan pada suhu ± 35⁰C. Perhitungan cemaran mikroba menggunakan teknik Angka lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK). ALT sebelum aplikasi 2,11x106; 2,69x105; 2,59x105; dan 1,99x106 CFU/mL. Sesudah aplikasi 1,33x103; 7,88x104; 1,92x104; dan 5,24x104 CFU/mL. AKK sebelum aplikasi 1,39x103; 1,89x102; 1,03x102; dan 1,3x103 CFU/mL. Sesudah aplikasi 0;216;9;0 CFU/mL. Dari hasil pengujian, asap cair tidak mempunyai aktivitas menghambat pada kapang Aspergillus sp dan tidak mempengaruhi organoleptik serta kadar total fenol simplisia sebelum dan sesudah aplikasi. Hasil uji dengan media spesifik EMBA dan VJA sebelum dan sesudah aplikasi adalah negatif. Disimpulkan, asap cair dapat menjadi pengawet simplisia, disebabkan karena adanya penurunan ALT dan AKK yang signifikan antara simplisia sebelum dan sesudah aplikasi dengan asap cair.
(F) Daftar rujukan : 46 buah (1986-2017)
(G) Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt; Dr. Susi Kusumaningrum, M.Si.
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain