Text
PENETAPAN MUTU EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L) AN UJI KHASIAT PENURUN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS YANG DI INDUKSI KOMBINASI PAKAN TINGGI LEMAK DAN STREPTOZOTOCIN
ABSTRAK
(A) ENDAH MARDHEKAWATI (2012210100)
(B) PENETAPAN MUTU EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L)
DAN UJI KHASIAT PENURUN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS YANG
DI INDUKSI KOMBINASI PAKAN TINGGI LEMAK DAN
STREPTOZOTOCIN
(C) xiii + 173 halaman; 12 tabel; 6 gambar; 25 lampiran
(D) Kata kunci: Parameter Mutu Ekstrak; Daun Murbei (Morus alba L); α-
glukosidase; Tikus Galur Sprague Dawley; Pakan Tinggi Lemak; Streptozotocin;
Glukosa Darah.
(E) Daun murbei (Morus alba L) merupakan tanaman obat Indonesia yang
mengandung senyawa fenol yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui parameter mutu spesifik dan non spesifik ekstrak
etanol daun murbei (Morus alba L) yang disari dengan etanol 70 % pada suhu
30°C. Pemilihan etanol 70% dilakukan melalui skrining variasi konsentrasi (30%,
50%, 70% dan 90%) yang memberikan rendemen besar dan efek hambatan enzim
α-glukosidase paling tinggi. Model hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan
galur Sprague Dawley yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 50 hari,
kemudian diinduksi dengan streptozotocin dosis 30 mg/kg BB. Hewan uji terdiri
dari 6 kelompok yakni kelompok normal (non-hiperglikemik), kontrol negatif
(hiperglikemik dan diberi larutan CMC), kontrol positif (hiperglikemik dan diberi
metformin 15,75 mg/350g BB), serta kelompok dosis uji (125 mg/kg BB, 250
mg/kg BB, 500 mg mg/kg BB). Pemberian ekstrak dari masing-masing dosis
dilakukan satu kali sehari dalam kurun waktu 21 hari. Pemberian metformin
diberikan dua kali setiap hari selama 21 hari. Hasil penetapan mutu ekstrak
menunjukkan bahwa ekstrak daun murbei yang disari dengan etanol 70 %,
memenuhi parameter mutu menurut ketentuan BPOM. Hasil penelitian uji efek
ekstrak daun murbei terhadap kondisi hiperglikemik hewan uji menunjukkan
bahwa dosis 125 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB memberikan efek penurunan
glukosa darah yang signifikan dibandingkan kontrol negatif, sedangkan dosis 250
mg/kg BB menyebabkan efek penurun glukosa darah yang fluktuatif. Penurunan
glukosa darah dosis 500 mg/kg BB lebih efektif dibanding dosis 125 mg/kg BB
bila dibandingkan dengan kelompok normal, sedangkan dosis 125 mg/kg BB
lebih efektif dibandingkan dengan 250 mg/kg BB. Efek penurun glukosa darah
dari 3 variasi dosis lebih kecil dibandingkan efek metformin sebagai kontrol
positif.
(F) Daftar rujukan: 42 buah (1996 - 2017)
(G) Prof. Dr Wahono Sumaryono.,Apt; Dr.Sri Ningsih., Apt
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain