Text
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR KATEKIN DAN PROFIL KROMATOGRAM DALAM MINUMAN TEH PUTIH DAN OOLONG (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
ABSTRAK
(A) DESCAR ANDES WIBOWO (2013210049)
(B) PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR KATEKIN DAN PROFIL KROMATOGRAM DALAM MINUMAN TEH PUTIH DAN OOLONG (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
(C) xvii + 142 halaman; 15 tabel; 26 gambar; 25 lampiran.
(D) Kata kunci: Antioksidan, KLT-Densitometri, katekin, teh, penyeduhan.
(E) Cara penyeduhan teh yang tepat akan menghasilkan kandungan antioksidan yang optimal, dalam hal ini adalah senyawa katekin yang merupakan kandungan utama dalam teh yang memiliki aktivitas antioksidan dan stabilitas dari katekin juga dapat dipengaruhi oleh suhu. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui cara penyeduhan teh yang tepat dengan menghasilkan aktivitas antioksidan dan kadar katekin yang tinggi menggunakan sampel produk teh putih dan teh oolong. Dalam penelitian, masing-masing teh diekstraksi secara infus (penyeduhan) pada suhu 100ºC selama 5, 10, 20 dan 30 menit serta pada suhu 25ºC selama 5, 30, 60 dan 120 menit, kemudian dikeringkan menggunakan freeze dryer. Selanjutnya pada ekstrak kering dilakukan uji aktivitas antioksidan, identifikasi profil kromatogram dan penetapan kadar katekin secara KLT-Densitometri. Pada uji aktivitas antioksidan diperoleh hasil tertinggi terdapat pada teh putih yang diekstraksi pada suhu 100ºC selama 30 menit (IC50 = 1,95 bpj), diikuti teh oolong pada suhu 100ºC selama 20 menit (IC50 = 3,17 bpj), teh putih pada suhu 25ºC selama 120 menit (IC50 = 4,49 bpj) dan teh oolong pada suhu 25ºC selama 120 menit (IC50 = 4,86 bpj). Sementara untuk kadar katekin tertinggi terdapat pada teh putih yang diekstraksi pada suhu 100ºC selama 30 menit (9,59%), diikuti teh oolong pada suhu 100ºC selama 20 menit (6,99%), teh putih pada suhu 25ºC selama 120 menit (6,97%) dan teh oolong pada suhu 25ºC selama 120 menit (6,95%). Pada identifikasi profil kromatogram secara KLT-Densitometri diperoleh hasil bercak dan nilai Rf dari semua ekstrak pada masing-masing suhu dan waktu yang hampir sama dengan baku pembanding katekin.
(F) Daftar Pustaka : 39 buah (1985-2016)
(G) Dr. Prih Sarnianto, M.Sc., Apt.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain