Text
PERBANDINGAN POTENSI EKSTRAK LUTEIN DARI 3 JENIS BAYAM (Amaranthus. Sp) SEBAGAI IMUNOMODULATOR MELALUI PENGUKURAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG PERITONEUM MENCIT
ABSTRAK
(A) BALGIS (2012210055)
(B) PERBANDINGAN POTENSI EKSTRAK LUTEIN DARI 3 JENIS BAYAM (Amaranthus sp.) SEBAGAI IMUNOMODULATOR MELALUI PENGUKURAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS
SEL MAKROFAG PERITONEUM MENCIT
(C) xii+ 88 halaman; 5 tabel; 12 gambar; 18 lampiran
(D) Kata kunci : lutein, bayam merah (Amaranthus tricolor L.), bayam hijau (Amaranthus hybridus L.), bayam duri (Amaranthus spinosus L.) imunomodulator, fagositosis, sel makrofag.
(E) Lutein merupakan salah satu senyawa golongan karotenoid yang diketahui memiliki potensi sebagai imunomodulator yaitu meningkatkan fungsi sistem imun. Salah satu tanaman yang diketahui mengandung lutein adalah tanaman bayam (Amaranthus sp.). Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi efek pemberian ekstrak lutein dari tiga jenis bayam yaitu; bayam merah (Amaranthus tricolor L.), bayam hijau (A. hybridus L.), dan bayam duri (A. spinosus L.) sebagai imunomodulator secara in vivo dengan menggunakan sel makrofag peritoneum mencit yang diinduksi dengan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak lutein bayam diperoleh dari proses ekstraksi dengan metode Madhavi. Ekstrak lutein diidentifikasi dengan KLT dan KCKT. Kemudian dilakukan penetapan kadar air. Hasil penetapan kadar pada bayam merah(A.tricolor L.) 8,31%, bayam hijau (A.hybridus L.) 7,56%, dan bayam duri (A.spinosus L.) 7,96%. Uji imunomodulator dilakukan pada 6 kelompok mencit untuk melihat aktivitas ekstrak lutein bayam. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif, kelompok III sebagai kontrol positif, dan kelompok IV-VI sebagai uji ekstrak lutein dengan dosis yang sama yaitu 0,3 mg/hari. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas dan kapasitas fagositosis tertinggi dan mendekati kontrol positif (83,4% dan 675) adalah ekstrak lutein dari bayam merah (A.tricolor L.) dengan dosis 0,3 mg (81% dan 575).
(F) Daftar Pustaka : 34 (1982-2015)
(G) Dra. Erlindha Gangga, M.Si.,Apt., Dra. Kusmiati, M.Si.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain