Text
Pengaruh Perbedaan Jumlah Pengempaan Dalam Proses Granulasi Terhadap Disolusi dan Kadar Tablet Amoksisilin Trihidrat
ABSTRAKrnrnrn(A) ELLY MARLIANA (2005210056)rn rn(B) PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH PENGEMPAAN DALAM PROSES GRANULASI TERHADAP DISOLUSI DAN KADAR TABLET AMOKSISILIN TRIHIDRATrnrn(C) ix + 103 halaman; 2009; 26 tabel; 6 gambar; 23 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: Amoksisilin trihidrat, slugging, kadar, disolusi, tablet.rnrn(E) Amoksisilin trihidrat memiliki tiga molekul air hidrat yang berikatan hidrogen dengan molekul amoksisilin. Penggerusan dengan tekanan dapat menyebabkan putusnya ikatan hidrogen dan membebaskan molekul air hidrat. Molekul air hidrat yang terlepas akan menghidrolisis cincin β-laktam amoksisilin sehingga menyebabkan penurunan kadar amoksisilin trihidrat. Penggerusan dengan tekanan juga dapat menyebabkan polimorfisa amoksisilin trihidrat yaitu perubahan struktur dari kristal menjadi amorf sehingga kelarutan menjadi bertambah besar. Proses slugging dalam granulasi kering melibatkan tekanan untuk mengikat partikel serbuk menjadi granul. Perbedaan jumlah slugging menandakan perbedaan tekanan yang diberikan pada saat proses granulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perbedaan jumlah slugging terhadap disolusi dan kadar tablet amoksisilin trihidrat. Proses granulasi dilakukan dengan memvariasikan jumlah slugging yaitu 2 kali, 4 kali, dan 6 kali. Granul yang dihasilkan dievaluasi meliputi : sifat alir, kompresibilitas, distribusi ukuran partikel dan homogenitas. Tablet yang dihasilkan dievaluasi meliputi : penetapan kadar, keragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, friabilitas, waktu hancur dan disolusi. Analisis dilakukan pada data hasil evaluasi disolusi dan penetapan kadar menggunakan metode ANVA satu arah pada tingkat kepercayaan 95%. Jumlah amoksisilin yang terdisolusi dari tablet yang mengalami proses slugging sebanyak 2 kali, 4 kali dan 6 kali berturut-turut adalah 92,65%, 99,43% dan 104,64%. Hasil penetapan kadar tablet yang mengalami proses slugging sebanyak 2 kali, 4 kali, dan 6 kali berturut-turut adalah 108,20%, 106,47%,dan 105,67%. Berdasarkan hasil analisis ANVA satu arah terhadap data disolusi dan kadar tablet yang mengalami proses slugging sebanyak 2 kali, 4 kali dan 6 kali diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada hasil disolusi dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kadar tablet dari ketiga perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa proses slugging sebanyak 6 kali menghasilkan sediaan tablet yang paling baik karena menunjukkan karakteristik fisik yang lebih baik dengan persen terdisolusi yang lebih tinggi.rnrn(F) Daftar Rujukan: 18 buah (1971-2008)rnrn(G) Dra. Siti Sofiah, M.Si., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain