Text
Pengaruh Sorbitol-Gliserin Dan Natrium CMC Dalam Formulasi Edible Film Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.)
ABSTRAKrnrnrn(A) HULINA LEONARTHA SITEPU (2004210083)rnrn(B) PENGARUH SORBITOL-GLISERIN DAN NATRIUM CMC DALAM FORMULASI EDIBLE FILM EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH rn(Piper betle L.)rnrn(C) xiii + 89 Halaman, 2009, 33 Tabel, 31 Gambar, 24 Lampiranrnrn(D) Kata kunci: ekstrak etanol daun sirih, edible film, natrium CMC, sorbitol-gliserinrnrn(E) Daun sirih (Piper betle Linn.) merupakan salah satu tanaman obat yang biasa digunakan masyarakat sebagai antiseptik mulut untuk menghilangkan bau mulut. Penyebab utama bau mulut adalah Volatile Sulfur Compound (VSC) yang diproduksi oleh bakteri Streptococcus mutans dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Daya antiseptik daun sirih berasal dari kandungan minyak atsirinya yaitu kavekol dan eugenol. Untuk memperoleh ekstrak daun sirih maka dilakukan maserasi menggunakan etanol 96% selama 24 jam kemudian ditetapkan kadarnya dengan metode KLT-Densitometri, selanjutnya ditetapkan konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak dengan kekuatan 4 kali KHM ditetapkan sebagai dosis dalam formulasi sediaan edible film. Komponen edible film yang dipakai adalah pati sebagai pembentuk film dan kombinasi komponen edible film natrium CMC dan campuran sorbitol-gliserin (1:3). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh natrium CMC dan sorbitol-gliserin terhadap mutu fisik sediaan edible film ekstrak etanol daun sirih. Hasil pengukuran respon di analisis dengan menggunakan metode rancangan faktorial 22 menggunakan program komputer Minitab 15 dan dilanjutkan dengan metode ANVA pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis data yang diperoleh, natrium CMC memberikan efek signifikan (p
Tidak tersedia versi lain