Text
Formulasi Sediaan Gelantiseptik Minyak Atsiri Daun sirih (Piper betle L.) Dengan Karbomer 940 Sebagai Gelling Agent
ABSTRAKrnrnrn(A) RAHANDINI LISTYANINGRUM (2000210151)rnrn(B) FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN KARBOMER 940 SEBAGAI GELLING AGENTrnrn(C) xii + 76 halaman; 2006; 24 tabel; 19 gambar; 12 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Karbomer 940, gelling agent, sirih, antiseptikrnrn(E) Minyak atsiri daun sirih memiliki aktivitas sebagai antiseptik, namun sampai saat ini di Indonesia belum ada industri yang memanfaatkannya untuk membuat sediaan antiseptik oleh karena itu dilakukan penelitian formulasi sediaan antiseptik dalam bentuk gel dan memanfaatkan minyak atsiri sebagai antiseptiknya. Umumnya konsentrasi karbomer 940 yang digunakan sebagai gelling agent pada formulasi gel antara 0,5%-5%. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mendapatkan konsentrasi yang optimal dari karbomer 940 sehingga dapat menghasilkan sediaan gel yang stabil secara fisik. Dari hasil percobaan formulasi diperoleh konsentrasi karbomer 940 yaitu 0,30%, 0,35%, 0,40% dan digunakan air suling sebagai pembawanya, minyak atsiri daun sirih 0,5% sebagai bahan aktif, trietanolamin 0,2%, dinatrium EDTA 0,05%, etanol 10%, propilen glikol 10%, metil paraben 0,15%, propil paraben 0,05%, Butylated hydroxytoluene (BHT) 0,01% dan parfum tuberose 1%. Hasil optimasi homogenitas sediaan gel antiseptik adalah 2000 rpm selama 10 menit. Hasil pengamatan memperlihatkan sediaan gel antiseptik homogen, tidak terjadi perubahan warna dan sineresis, kehilangan aroma setelah disimpan pada suhu 40°C selama 5 minggu. Viskositas sediaan gel meningkat dengan peningkatan konsentrasi karbomer 940, viskositas yang dihasilkan pada suhu kamar 7400-60800 cPs dan suhu 40°C 7075-53800 cPs. Sifat alir sediaan gel yaitu pseudoplastis. Kemampuan menyebar sediaan gel dengan diameter rata-rata sebesar 101,20 mm, 84,60 mm, 78,37 mm. Pemeriksaan pH menunjukkan penurunan pH dari 6,37-5,24. Hasil uji hedonik terhadap aroma dan kesejukan adalah sedang-suka,sedangkan terhadap kekentalan adalah encer-cukup, cukup-kental, kental-sangat kental.Uji mikroba menghasilkan daerah hambat pada Bacillus subtilis 9-10 mm dan pada Escherichia coli 10-12 mm.Dari semua evaluasi yang dilakukan didapat kesimpulan bahwa formula dengan konsentrasi 0,35% adalah formula yang terbaik.rnrn(F) Daftar rujukan: 37 buah (1935-2005)rnrn(G) Prof. Dr. Benny Logawa, Apt rn
Tidak tersedia versi lain