Text
Pengaruh Xanthan Gum Sebagai Pengental Terhadap Stabilitas fisik Sediaan Krim Pelembab Wajah Tipe M/A Ekstrak Buah KIwi (Actinidia chinensis P.)
ABSTRAKrnrnrnrn(A) YULIANTI (2004210212)rnrn(B) PENGARUH XANTHAN GUM SEBAGAI PENGENTAL TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN KRIM PELEMBAB WAJAH TIPE M/A EKSTRAK BUAH KIWI (Actinidia chinensis P.)rnrn(C) xiii + 136 halaman, 2008, 55 tabel, 30 gambar, 15 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Kulit kering, ekstrak buah kiwi, formulasi krim pelembab, pengentalrnrn(E) Kulit kering merupakan masalah umum sering disebabkan oleh penguapan air yang terlalu berlebihan yang menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. Ekstrak buah kiwi mengandung asam lemak, asam amino, vitamin C dan E dapat berfungsi untuk melembabkan kulit. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh xanthan gum terhadap stabilitas fisik dan kimia (pH) sediaan krim pelembab wajah. Telah dilakukan penelitian formulasi sediaan krim pelembab wajah tipe M/A yang mengandung ekstrak buah kiwi 5% sebanyak 5 formula dengan konsentrasi xanthan gum yang bervariasi yaitu 0,1%, 0,5%, 0,7%. Metode yang digunakan dalam pembuatan adalah metode kontinental, yaitu dengan mencampurkan emulgator ke dalam fase terdispersi, setelah itu dicampur dengan fase luar pada suhu 70-75°C. Krim pelembab wajah tipe M/A yang dihasilkan dievaluasi meliputi: penampilan fisik, homogenitas, tipe krim, sentrifugasi, viskositas dan sifat alir, kemampuan menyebar, distribusi ukuran partikel, serta pH. Kemudian dilakukan uji stabilitas pada suhu kamar (25-30°C) dan suhu 40°C selama 8 minggu. Hasil evaluasi menunjukan bahwa krim Formula II dan III mengalami perubahan warna dari putih menjadi agak kekuningan pada minggu ke-5 hal ini disebabkan adanya peningkatan suhu yang menyebabkan xanthan gum menjadi tidak stabil. Pada suhu 40°C formula dasar dan blanko mengalami proses pemisahan pada minggu ke-I. formula yang dihasilkan memiliki tipe krim M/A, tidak memisah setelah dipusingkan, sediaan mengalami penurunan viskositas setiap minggunya kecuali formula dasar pada suhu kamar maupun suhu 40°C namun tidak merubah sifat alir dari sediaan (tiksotropik), kemampuan menyebar cepat ( >1000 mm2/10 menit), ukuran partikel (16,10-20,34µm), pH (6,33-6,81). Dari kelima formula yang telah dievaluasi maka dipilih formula I sebagai formula terbaik, karena tidak mengalami perubahan warna, tidak mengalami proses pemisahan, homogen, tipe krim M/A, kemampuan menyebar cepat, memiliki sifat alir tiksotropik, ukuran partikel (14,82-20,34µm) dan pH (6,38-6,64).rnrn(F) Daftar rujukan : 31 buah (1970-2007)rnrn(G) Dra. Siti Umrah Noor, M.Si., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain