Text
Formulasi Liposom Ibuprofen Dengan Metode Lapis Tipis Dan Mengamati Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Stabilitas Fisik Dispersi Liposom Ibuprofen Pada PH 6,5
ABSTRAKrn(A) CHELSY (2000210078)rn(B) FORMULASI LIPOSOM IBUPROFEN DENGAN METODE LAPIS TIPIS DAN MENGAMATI PENGARUH KENAIKAN SUHU TERHADAP STABILITAS FISIK DISPERSI LIPOSOM IBUPROFEN PADA PH 6,5rn(C) xii + 71 halaman; 2005; 18 tabel; 35 gambar; 8 lampiran.rn(D) Kata kunci: Suhu, Stabilitas Fisik, Liposom, dan Ibuprofen.rn(E) Ibuprofen digunakan sebagai model obat NSAID yang digunakan secara topikal untuk mengatasi gejala-gejala inflamasi. Liposom adalah suatu sistem pembawa obat yang mempunyai banyak keunggulan, diantaranya mampu menjamin suatu sistem pelepasan terkontrol. Dengan memformulasikan ibuprofen dalam liposom yang dapat diformulasi lebih lanjut untuk sediaan topikal, diharapkan dapat mengatasi kekurangan sediaan topikal konvensional yang tidak mampu menghantarkan bahan aktif dalam jumlah yang cukup ke tempat kerjanya. Disamping semua keunggulan yang dimiliki liposom, masalah utama yang dihadapi dalam pengembangannya adalah stabilitas liposom secara jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah preparasi liposom ibuprofen dengan metode lapis tipis, mengamati karakterisasi liposom yang terbentuk, dan mengamati pengaruh kenaikan suhu terhadap stabilitas fisik liposom ibuprofen. Liposom ibuprofen yang terbentuk berupa dispersi vesikel liposom dalam dapar fosfat pH 6,5 dan propilen glikol (1:1). Pemeriksaan liposom secara kualitatif menunjukkan bahwa vesikel liposom berbentuk sferis, dari penetapan panjang gelombang maksimum dan hasil kromatogram tidak terlihat adanya modifikasi kimia ibuprofen dalam liposom. Pengamatan profil sedimentasi dari dispersi liposom ibuprofen secara visual dan prosentase jeratan ibuprofen yang tersisa dengan metode ultrasentrifugasi, setiap 5 hari sekali selama 20 hari pada suhu 40C, 300C, 370C, dan 450C. Hasil pengamatan pada hari ke-20 adalah terjadi sangat sedikit sedimentasi pada suhu 40C, dan sedikit sedimentasi pada suhu 300C, 370C, dan 450C. Sedangkan prosen jeratan yang tersisa pada suhu 40C adalah 30,58%, pada suhu 300C adalah 22,82%, pada suhu 370C adalah 7,26%, dan pada suhu 450C adalah 2,21%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stabilitas tertinggi adalah pada penyimpanan suhu 40C.rn(F) Daftar Rujukan: 27(18 buku, 7 artikel, dan 3 jurnal) (1982-2004).rn(G) Prof. DR. Benny Logawa, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain