Text
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Yang Diproduksi Oleh Fungi Endofit Dari Rimpang Tanaman Temu Ireng (curcuma aerugonosa Roxb)
ABSTRAKrnrnrn(A) HENNY TAURINA ISNAWATI (2002210072)rnrn(B) ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER YANG DIPRODUKSI OLEH FUNGI ENDOFIT RIMPANG TANAMAN TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa ROXB)rnrn(C) x + 57 halaman ; 43 gambar; 5 tabel; 9 lampiran; 2007rnrn(D) Kata kunci : Fungi endofit, Curcuma aeruginosa Roxb, Zingiberaceae, uji aktivitas antimikroba, uji aktivitas antioksidan, analisis kromatografi.rnrn(E) Curcuma aeruginosa Roxb termasuk tanaman famili Zingiberaceae yang secara empiris berkhasiat sebagai obat rematik, cacingan, luka menahun, kegemukan, peluruh dahak serta obat untuk membersihkan pendarahan selama haid. Fungi endofit yang berada dalam jaringan Curcuma aeruginosa Roxb dapat menghasilkan senyawa kimia yang sama dengan inangnya. Dalam penelitian ini digunakan lima isolat fungi yang terdiri dari tiga isolat kapang yaitu CA 1F(A), CA 1F(B), dan CA 2F, dan dua isolat khamir yaitu CA 5Y dan CA 6Y yang diremajakan ke dalam media PDA (Potatoes Dextrose Agar) dalam tabung reaksi diameter 1,5 cm (3-7 hari) kemudian dipindahkan ke dalam cawan petri (PDA) selama 3-7 hari, kemudian dilakukan fermentasi ke dalam 200 mL PDB (Potatoes Dextrose Broth) diatas shaker selama 15 hari suhu 30oC. Hasil fermentasi (supernatan + residu) diekstraksi dengan etil asetat, kemudian terhadap ekstrak dilakukan karakterisasi dengan kromatografi lapis tipis menggunakan dua macam fase gerak. Isolat fungi endofit CA 2F yang menghasilkan bercak baru selain bercak blanko (ekstrak etil asetat dari PDB) diproduksi ke dalam 1 liter medium PDB diatas shaker selama 12 hari suhu 30oC, kemudian dimurnikan dengan kromatografi kolom sehingga didapatkan 7 fraksi dan masing-masing fraksi diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis. Pada tiap fraksi dilakukan uji antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan cakram kertas dan uji antioksidan dengan metode DPPH. Dari hasil identifikasi, sebanyak empat isolat yaitu CA 1F(A), CA 1F (B), CA 5Y dan CA 6Y tidak dilakukan uji lanjut karena bercak yang dihasilkan sama dengan bercak blanko. Sedangkan isolat CA 2F berpotensi sebagai penghasil senyawa antimikroba, tetapi tidak berpotensi sebagai antioksidan.rnrn(F) Daftar Rujukan : 52 buah (1978-2007)rnrn(G) Partomuan Simanjuntak ; Titik K Pranarn
Tidak tersedia versi lain