Text
Penetapan Kadar Cemaran Logam Berat Arsen (As), Kadmium (Cd) Dan Merkuri (Hg) Pada Paru, Babat, Usus Dan Hati Sapi Secara Analisis Aktivasi Neutron
ABSTRAKrn(A) PERDANA MUIS ANANDA (2006210156)rn(B) PENETAPAN KADAR CEMARAN LOGAM BERAT ARSEN (As), KADMIUM (Cd), DAN MERKURI (Hg) PADA PARU, BABAT, USUS DAN HATI SAPI SECARA ANALISIS AKTIVASI NEUTRONrn(C) xi + 85 halaman; 18 tabel; 6 gambar; 15 lampiran.rn(D) Kata kunci: arsen, kadmium, merkuri, analisis aktivasi neutron, jeroan sapi.rn(E) Sumber makanan bergizi diperoleh dari asal makanan produk ternak seperti daging sapi, kambing dan sebagainya. Bahan makanan tersebut rentan akan cemaran dari logam – logam berbahaya seperti As, Cd, dan Hg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar cemaran logam berat di dalam bahan uji dan membandingkan dengan standar SNI, BPOM dan WHO. Bahan uji dicuci bersih, dikeringkan pada suhu 600C, ditimbang dan dimasukkan ke dalam kantong polietilen kemudian diaktivasi dengan neutrón termal. Pengukuran dilakukan dengan spektrometer gamma. Logam arsen pada paru, babat, usus, dan hati paling tinggi masing-masing berasal dari Legok sebesar 0,1486; 0,1495; 0,1096 dan 0,2909 mg/kg dibawah ambang batas yang tercantum dalam SNI, BPOM, dan WHO. Logam kadmium pada paru dan babat paling tinggi masing-masing berasal dari Karawaci sebesar 0,0232; 0,0467 mg/kg, sedangkan usus paling tinggi berasal dari Cikarang 0,0230 mg/kg, sedangkan hati paling tinggi berasal dari Legok 0,1393 mg/kg dibawah ambang batas yang tercantum dalam SNI, BPOM dan WHO. Logam merkuri pada paru, babat, dan usus paling tinggi masing-masing berasal dari Legok sebesar 0,0072; 0,0144; 0,0158 mg/kg, sedangkan hati paling tinggi berasal dari Karawaci sebesar 0,0275 mg/kg dibawah ambang batas yang tercantum dalam SNI, BPOM, dan WHO. Kandungan logam berat arsen, kadmium dan merkuri pada paru, babat, usus, dan hati dibawah ambang batas yang tercantum dalam SNI, BPOM, dan WHO. Tempat penggemukan mempengaruhi kandungan cemaran logam berat arsen, kadmium dan merkuri.rn(F) Daftar Pustaka: 22 buah (1990-2009)rn(G) Drs. H. Abdul Mun’im Chatib, M.M., Apt.; Drs. Harsojo, APUrn(H) 2010
Tidak tersedia versi lain