Text
Perbandingan Uji Serologi Deteksi Antibodi Terhadap Virus EGG Drop Syndrome PAda Serum Ayam Mengunakan FELISA, ELISA, dan HAmbatan Hemaglutinase
ABSTRAKrn(A) CITRA YULIYANDA PARDILAWATI (2008210049)rn(B) PERBANDINGAN UJI SEROLOGI DETEKSI ANTIBODI TERHADAP VIRUS EGG DROP SYNDROME PADA SERUM AYAM MENGGUNAKAN FELISA, ELISA DAN HAMBATAN HEMAGLUTINASIrn(C) xii + 46 halaman; 2012 ; 11 tabel, 2 gambar; 11 lampiranrn(D) Kata kunci : Egg Drop Syndrome, Imunostik, FELISA, ELISA, Hambatan Hemaglutinasirn(E) Salah satu upaya untuk memonitor kesehatan ayam berkaitan dengan penyakit Egg Drop Syndrome (EDS) adalah dengan melakukan uji serologi secara berkala. Metode imunoserologi yang sering digunakan untuk diagnosis rutin EDS adalah ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) dan hambatan hemaglutinasi. Namun, untuk keperluan uji kualitatif di lapangan dibutuhkan pengembangan teknik uji yang lebih mudah tetapi memiliki spesifisitas yang baik. Teknik uji serologi tersebut diantaranya adalah FELISA (Field-ELISA). FELISA dikembangkan berdasarkan metode ELISA tidak langsung dan menggunakan pencadang (imunostik) yang berbahan dasar polistiren sebagai fase padat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian dari FELISA, ELISA dan hambatan hemaglutinasi. Hasil pengujian dari ketiga uji serologi tersebut dianalisis nilai kesesuaiannya dengan inter reliability agreement menggunakan Cohen’s Kappa estimator (κ) dan Gwet’s AC1 statistic serta dianalisis kekuatan pengukurannya (F1). Hasil uji menunjukkan bahwa FELISA dapat mendeteksi antibodi anti-EDS pada serum ayam menggunakan konjugat anti-ayam berlabel enzim Horse Radish Peroxidase dan substrat O-Dianisidine dengan lama waktu pengujian 30menit. FELISA memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan uji hambatan hemaglutinasi dan ELISA yang penentuan seropositifitasnya menggunakan rasio S/N1. Namun, FELISA memiliki kesesuaian yang sangat buruk dengan ELISA yang penentuan seropositifitasnya menggunakan rasio CO dan S/N2. Adapun uji hambatan hemaglutinasi memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan ELISA yang penentuan seropositifitasnya menggunakan rasio S/N1 dan memiliki kesesuaian yang sangat buruk dengan ELISA yang penentuan seropositifitasnya menggunakan rasio CO dan S/N2.rn(F) Daftar rujukan : 18 buah (1986-2011)rn(G) Prof. Dr. Sudana Atmawidjaja, DEA, Apt. ; drh. Didik Tulus Subekti, M.S.rn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain