Text
UJI TOKSISITAS SUBKRONIK RESIDU FORMALIN PADA IKAN KEMBUNG TERHADAP KADAR KREATININ PLASMA DAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT
ABSTRAKrnrnrn(A) RADEN RORO ERI SISWATI (2002210046)rnrn(B) UJI TOKSISITAS SUBKRONIK RESIDU FORMALIN PADA IKAN KEMBUNG TERHADAP KADAR KREATININ PLASMA DAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCITrnrn(C) ix + 53 halaman ; 2008 ; 12 tabel ; 20 gambar ; 11 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: toksisitas subkronik, residu formalin tepung ikan, kreatinin, ginjal.rnrn(E) Formalin merupakan bahan pengawet untuk mayat yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk mengawetkan makanan seperti ikan, ikan asin, tahu, dan mie basah. Ikan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi salah satu kebutuhan protein dan dikonsumsi secara berulang. Dalam penelitian ini ingin diketahui efek dari ikan yang diawetkan dengan formalin terhadap organ ginjal dengan pemeriksaan kreatinin plasma dan histopatologi ginjal, maka dilakukan percobaan dengan menggunakan bahan ikan yang diberi formalin lalu dibuat tepung dan ditetapkan kadar formalin dengan kadar 3,6 dan 12 bpj. Kemudian disuspensi dan diberikan pada mencit secara oral sebanyak 0,8 ml selama 4 minggu. Mencit di bagi menjadi 4 kelompok perlakuan hewan coba, yaitu kelompok kontrol negatif (tepung ikan tanpa formalin), kelompok D1 (tepung ikan formalin (TIF) 3 bpj), kelompok D2 (TIF 6 bpj) dan kelompok D3 (TIF 12 bpj). Pemeriksaan kadar kreatinin dan histopatologi dilakukan pada minggu ke-2, 4 dan 6. Dari penelitian ini diperoleh bahwa pada minggu ke-4 untuk kelompok D1 terjadi peningkatan kadar kreatinin plasma, sedangkan D2 dan D3 terjadi penurunan kadar kreatinin plasma dibandingkan dengan minggu ke-2 dan pada saat pemulihan (minggu ke-6) terjadi peningkatan kadar kreatinin plasma pada kelompok D1 dan D3, sedangkan D2 masih sama seperti minggu ke-4. Dari uji statistik terhadap dosis dan terhadap waktu diperoleh bahwa terdapat perbedaan bermakna pada kadar kreatinin plasma pada minggu ke-2 dan dari pengamatan histopatologi organ ginjal terlihat adanya perdarahan, nekrosis dan dilatasi untuk D2 dan D3.rnrn(F) Daftar Rujukan : 21 buah (1983-2007).rnrn(G) Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt. ; Dra. J. Tri Murtini, M.S.rn
Tidak tersedia versi lain