Text
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEKUM PADA AYAM PEDAGING YANG DIINFEKSI Salmonella hadar
ABSTRAKrnrn(A) ATMAN ARIEF (2004212218) rnrn(B) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEKUM PADA AYAM PEDAGING YANG DIINFEKSI Salmonella hadar.rnrn(C) ix + 46 halaman; 2007; 3 tabel; 3 gambar; 11 lampiran. rnrn(D) Kata kunci: Sambiloto, Salmonella hadar, histopatologi, uji biokimia rnrn(E) Sudah banyak dilakukan uji khasiat terhadap hewan baik secara invivo maupun invitro dengan meningkatnya minat masyarakat dengan obat – obat tradisional mendorong adanya penelitian yang menggali sumber daya alam berupa tanaman – tanaman berkhasiat semisal sambiloto. Sambiloto adalah bahan obat tradisional yang sering digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit. Sambiloto juga dilaporkan sebagai obat anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol herba sambiloto terhadap infeksi Salmonella hadar yang telah menyebar ke dalam organ sekum ayam pedaging. Sebanyak 60 ekor ayam, umur 1 hari dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol normal, kelompok 2 sebagai kontrol positif diinfeksi dengan Salmonella hadar dan diobati dengan enrofloksasin 10 mg/kg BB, kelompok 3 sebagai kontrol negatif diinfeksi tetapi tidak diobati, kelompok 4, 5, dan 6 diinfeksi dan diberi obat ekstrak etanol herba sambiloto berturut-turut dengan dosis 0,5 mg/kg BB; 1 mg/kg BB dan 2 mg/kg BB. Pada minggu ke-1 dan ke-2 setelah perlakuan, dilakukan pemotongan ayam dan sampel sekum diambil dan dilakukan reisolasi Salmonella hadar dan pembuatan preparat histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada minggu ke-1 dapat direisolasi Salmonella hadar dari sekum ayam pada kelompok 3, 4 dan kelompok 5, pada minggu ke-2 ditemukan pada kelompok 2 dan kelompok 3. Pada hasil pemeriksaan histopatologi terlihat ada gambaran hemoragik, debris, dan infiltrasi leukosit pada kelompok 3, baik pada minggu ke-1 dan minggu ke-2. Perubahan histopatologi juga terjadi pada kelompok lain namun bersifat ringan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba sambiloto dari dosis 0,5 mg/kg BB, dosis 1 mg/kg BB dan 2 mg/kg BB mampu menunjukkan perubahan histopatologik pada organ sekum dengan profil lebih baik dibanding kelompok perlakuan lainnya. rnrn(F) Daftar Rujukan: 35 buah (1984-2006) rnrn(G) Drh. Darmono, M.Sc., APU ; Drh. Sutiastuti Wahyuwardani, M.Si.rnrn
Tidak tersedia versi lain