Text
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DARI LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd.) TERHADAP KAPANG DERMATOFIT Trichophyton mentagrophytes SECARA IN VITRO DAN IN VIVO
ABSTRAKrnrnrnrn(A) LENI AKMAR (2002210181)rnrn(B) PENGARUH EKSTRAK ETANOL DARI LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd.) TERHADAP KAPANG DERMATOFIT Trichophyton mentagrophytes SECARA IN VITRO DAN IN VIVOrnrn(C) ix + 63 halaman, 2007, 14 tabel, 7 gambar, 11 lampiran.rnrn(D) Kata Kunci : Dermatofitosis, ekstrak etanol rimpang lengkuas putihrn rn(E) Rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga (L.) Willd.) diketahui mempunyai khasiat untuk pengobatan penyakit kulit yang disebabkan oleh fungi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya antifungi rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga (L.) Willd.) terhadap penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang Trichophyton mentagrophytes yaitu dermatofitosis. Dimana penyakit ini menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti kulit, rambut dan kuku. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan menggunakan media Sabouraud Dextrose Agar. Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa rimpang lengkuas putih dengan konsentrasi 1,5% dapat menghambat pertumbuhan kapang Trichophyton mentagrophytes. Konsentrasi Hambat Minimal digunakan untuk uji in vivo dengan menggunakan hewan coba yaitu kelinci. Uji secara in vivo dilakukan untuk membuktikan efektifitas krim ekstrak etanol rimpang lengkuas putih terhadap gejala klinis dermatofitosis, dimana dibuat 3 kelompok perlakuan untuk tiap kelompok hewan coba. Kelompok I : kelinci yang terinfeksi diobati dengan krim ekstrak etanol rimpang lengkuas putih, kelompok II : kelinci yang terinfeksi diobati dengan krim mikonazol sebagai kontrol positif, kelompok III : tanpa pengobatan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol rimpang lengkuas putih dengan konsentrasi 1,5% menunjukkan efektifitas penyembuhan, dengan nilai skoring lebih rendah dibandingkan dengan krim mikonazol 2% (kontrol positif) yang dibuat secara sintetik dari zat kimia dalam mengobati luka pada kelinci. rn rn(F) Daftar Acuan : 30 buah (1972-2006)rnrn(G) Drh. Darmono, M.Sc. APU; dan Drh. Djaenudin Gholibrnrn
Tidak tersedia versi lain