Text
(B) UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO .
ABSTRAKrnrnrn(A) MIRZA HASNITA (2002210095)rnrn(B) UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO .rnrn(C) x + 65 halaman: 2007; 7 tabel; 15 gambar; 12 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, ekstrak etanol tanaman bungur.rnrn(E) Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional pada saat ini terus meningkat terutama dengan adanya kecendrungan masyarakat untuk kembali pada cara alamiah dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Pada penelitian ini digunakan kulit batang bungur yang memiliki khasiat antara lain sebagai obat diare, disentri, kencing manis, kencing darah dan tekanan darah tinggi. Kulit batang bungur dibuat ekstrak secara maserasi menggunakan cairan penyari etanol, kemudian dari ekstrak tersebut dibuat suspensi dengan air suling steril pada konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%. Kemudian dilakukan uji daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC, Staphylococcus aureus hasil isolasi, Escherichia coli ATCC dan Escherichia coli hasil isolasi. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli hasil isolasi diperoleh dari sampel susu sapi mastitis dan feses ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang bungur dapat menghambat pertumbuhan isolat bakteri pada semua konsentrasi. Konsentrasi yang paling baik pada konsentrasi 50%. Makin besar konsentrasi ekstrak yaitu 50% semakin besar pula daya hambat yang ditimbulkan. Tapi bila dibandingkan dengan tetrasiklin 30µg/disk, maka terdapat perbedaan nyata antar diameter daerah hambat dengan ekstrak etanol kulit bungur. Berdasarkan hasil penelitian antibiotik tetrasiklin bersifat resisten terhadap Staphylococcus aureus hasil isolasi, dan bersifat sensitif terhadap Staphylococcus aureus ATCC dan Escherichia coli. Dari hasil analisis secara Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar konsentrasi ekstrak yang digunakan dan antibiotik tetrasiklin pada taraf 5%. Sehingga dapat disimpulkan kulit batang bungur ini lebih baik bila dibandingkan antibiotik tetrasiklin terhadap Staphylococcus aureus hasil isolasi dari pada Escherichian coli.rnrn(F) Daftar Rujukan : 29 buah (1980 – 2007)rnrn(G) Drh. Hasbullah, M.Sc, Ph.D; Dra. Masniari P, MS.rn
Tidak tersedia versi lain