Text
KONSENTRASI PELARUT ETANOL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP KANDUNGAN KIMIA DAN AKTIVITASNYA DALAM MENGHAMBAT PROLIFERASI GALUR SEL KANKER.
ABSTRAKrnrnrnrn(A) HENI NURLINA (2003210222)rnrn(B) KONSENTRASI PELARUT ETANOL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP KANDUNGAN KIMIA DAN AKTIVITASNYA DALAM MENGHAMBAT PROLIFERASI GALUR SEL KANKER.rnrn(C) ix + halaman; 2008; 5 tabel; 8 gambar; 12 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: Anredera cordifolia, toksisitas, sitotoksisitas, analisa fitokimia.rnrn(E) Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dari familia Basellaceae adalah salah satu tumbuhan yang telah dimanfaatkan untuk penanganan penyakit kanker. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi senyawa yang terkandung dalam daun binahong dan aktivitasnya dalam menghambat proliferasi galur sel kanker. Daun binahong diekstraksi dengan berbagai konsentrasi etanol yaitu 90%, 70%, 50%, dan 30%. Masing-masing ekstrak diuji toksisitasnya secara BSLT, dilanjutkan dengan uji sitotoksisitas secara in vitro menggunakan dua galur sel kanker yaitu sel kanker payudara T-47D dan sel kankar leher rahim HeLa. Kemudian masing-masing ekstrak dianalisa fitokimia yang meliputi analisa golongan senyawa dan analisa secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil uji toksisitas secara BSLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol 50% paling aktif dengan LC50 143.3 µg/ml. Selanjutnya diikuti berturut-turut oleh ekstrak etanol 70%, 90% dan 30%. dengan LC50 masing-masing 196.5 g/ml, 276.5 g/ml, 573.8 g/ml. Dari Hasil uji sitotoksisitas dapat diketahui bahwa ekstrak etanol 50% paling aktif dalam menghambat proliferasi galur sel kanker HeLa dengan IC50 127.6 µg/ml, sedangkan pada galur sel kanker T-47D penghambatan proliferasi paling tinggi diperoleh dari ekstrak etanol 70% dengan IC50 28.3 µg/ml. Hasil analisa fitokimia menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi pelarut etanol tidak menyebabkan perbedaan kandungan senyawa kimia, diduga hanya berbeda pada konsentrasi dari masing-masing golongan senyawa. Hal ini didukung oleh kromatogram hasil analisa KCKT dari masing-masing ekstrak dengan profil yang hampir sama.rn rn(F) Daftar Rujukan: 29 buah (1982-2007)rnrn(G) Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt.,APU.; Dr. Churiyah, M.Si.rn
Tidak tersedia versi lain