Text
Penetapan Kadar Residu Kloramfenikol Pada Daging Sapi Yang Beredar Di Pasaran Secara Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS)
ABSTRAK (A) FITRIA NUR MUCHLISA (2007210078) (B) PENETAPAN KADAR RESIDU KLORAMFENIKOL PADA DAGING SAPI YANG BEREDAR DI PASARAN SECARA Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) (C) xv + 74 halaman; 6 tabel; 4 gambar; 13 lampiran. (D) Kata kunci: kloramfenikol, residu, anemia aplastik, Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (KC-SM) (E) Kloramfenikol adalah antibiotik yang bersifat bakteriostatik dan bekerja menghambat sintesis protein bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Dalam bidang peternakan, kloramfenikol digunakan untuk pengobatan berbagai macam infeksi pada hewan ternak dan pemacu pertumbuhan ternak yang ditambahkan ke dalam pakan ternak (imbuhan pakan), namun penggunaan kloramfenikol secara berlebihan menyebabkan akumulasi residu kloramfenikol pada jaringan dan organ ternak, sehingga bila dikonsumsi dapat menyebabkan efek toksik terhadap tubuh manusia seperti reaksi hipersensitivitas, depresi sumsum tulang belakang yang dapat memicu anemia aplastik, dan resistensi kloramfenikol. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengembangan metode LC-MS yang digunakan untuk penetapan kadar residu kloramfenikol pada daging sapi yang beredar di pasaran. Kondisi LC-MS yang digunakan pada penelitian ini adalah fase gerak asetonitril-akuabides (1:1), kolom C18, kecepatan alir 0,1 mL/menit, dan detektor spektrometri massa. Hasil validasi metode meliputi uji linearitas dengan nilai koefisien korelasi 0,9997, batas deteksi 0,30 bpm, batas kuantitasi 0,92 bpm. Uji perolehan kembali pada konsentrasi 0,5; 1,0; 3,0 bpm adalah 100%; 84,50%; dan 81%. Lima dari 51 sampel daging sapi mengandung residu kloramfenikol. Satu sampel daging sapi lokal mengandung residu kloramfenikol dengan kadar 3,2 bpm dan 4 sampel daging sapi impor mengandung residu kloramfenikol dengan rentang kadar 0,7-2,6 bpm. Kadar residu kloramfenikol melebihi Minimum Required Performance Limit (MRPL) yang ditetapkan Komisi Eropa No.2003/181/EC yaitu 0,3 bpm. (F) Daftar Rujukan: 19 buah (1988-2010). (G) Dra. Zuhelmi Aziz, M.Si., Apt.; Dr. Raphaella Widiastuti (H) 2012
Tidak tersedia versi lain