Text
Pengaruh Pemberian krim Ekstrak Etanol Bawang Putih Terhadap Kelinci Yang Diinfeksi Kapang Dermatofit Trichophyton mentagrophytes
ABSTRAKrn(A) MAYA FITRIA (2004210117)rn(B) PENGARUH PEMBERIAN KRIM EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KELINCI YANG DIINFEKSI KAPANG DERMATOFIT Trichophyton mentagrophytesrnrn(C) ix + 55 halaman, 2008, 4 tabel, 10 gambar, 10 lampiranrn(D) Kata Kunci : Dermatofitosis, ekstrak etanol bawang putihrn(E) Tanaman bawang putih diketahui mempunyai khasiat megobati penyakit kulit yang disebabkan oleh fungi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya antifungi bawang putih (Allium sativum L.) terhadap penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang Trichophyton mentagrophytes yaitu dermatofitosis. Penyakit ini menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti kulit, rambut dan kuku. Penelitian ini dilakukan secara in vitro untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) menggunakan media Saboraud Dextrose Agar. Konsentrasi Hambat Minimal digunakan untuk uji in vivo menggunakan hewan coba kelinci. Uji secara in vivo dilakukan untuk membuktikan efektifitas krim ekstrak etanol bawang putih terhadap gejala klinis dermatofitosis, dibuat 3 kelompok perlakuan, tiap kelompok hewan coba yang sebelumnya telah diinfeksi oleh kapang Trichophyton mentagrophytes. Kelompok KP : diobati dengan krim ekstrak etanol bawang putih 1,5%, Kelompok K(+) : diobati dengan krim mikonazol 2%, Kelompok K(-) : tanpa pengobatan. Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa bawang putih dengan konsentrasi 0,75% dapat menghambat pertumbuhan kapang Trichophyton mentagrophytes dan krim ekstrak etanol bawang putih dengan konsentrasi 1,5% menunjukkan efektifitas penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol negatif, namun efektiftifitasnya kurang baik apabila dibandingkan dengan krim mikonazol.rnrn(F) Daftar Rujukan : 24 buah (1972-2008)rn(G) Drh. Darmono M.Sc., APU; Drh. Djaenudin Gholib.rn
Tidak tersedia versi lain