Text
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Secara In Vitro Dengan Metode Difusi Agar Terhadap Bakteri Gram Positif Dan Gram Negatif
ABSTRAKrnA. RICKO ADITYA (2007210174)rnB. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SECARA IN VITRO DENGAN METODE DIFUSI AGAR CAKRAM TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF.rnC. x + 56 halaman : 2012; 5 Tabel; 5 Gambar; 13 LampiranrnD. Kata kunci : Antibakteri, Gram positif dan Gram negatif, daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.).rnE. Pada penelitian ini digunakan daun belimbing wuluh yang memiliki khasiat antara lain sebagai anti nyeri (analgesik), anti hipertensi, penurun panas, anti radang dan antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun belimbing wuluh yang bersifat antibakteri dan untuk melihat fase mana dari ekstrak n-heksan, etilasetat dan etanol yang memiliki daya antibakteri yang paling baik. Pembuatan ekstrak daun belimbing wuluh dilakukan secara maserasi bertingkat dengan menggunakan pelarut n-heksan, etilasetat dan etanol. Setelah didapat ekstrak kental, ekstrak diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar cakram terhadap bakteri B. subtilis, S. aureus, S. enteritidis dan E. coli secara in vitro. Hasil identifikasi fitokimia didapat senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tanin, steroid/triterpenoid dan minyak atsiri. Pada hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Sedangkan pada ekstrak etilasetat menunjukkan adanya daya hambat pada semua bakteri yaitu pada konsentrasi 25% tetapi berbeda dengan bakteri S. aureus pada konsentrasi 6,25% masih menunjukkan adanya daya hambat di sekeliling cakram. Ekstrak etanol menunjukkan adanya daya hambat terhadap bakteri B. Subtilis pada konsentrasi 25% dan pada bakteri S. aureus menunjukkan adanya daya hambat pada konsentrasi 12,5% sedangkan pada bakteri S. enteritidis dan E. coli tidak memiliki daya hambat dengan tidak terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan tidak efektif dalam menghambat aktivitas bakteri. Pada ekstrak etanol hanya efektif menghambat bakteri Gram positif. Sedangkan pada ekstrak etil asetat paling efektif dalam menghambat aktivitas antibakteri.rnF. Daftar Rujukan : 24 buah (1986-2012)rnG. drh. Didik Tulus Subekti, MS; drh. Tati Ariyanti, MP
Tidak tersedia versi lain