Text
UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK HERBA Andrographis paniculata, EKSTRAK RIMPANG Curcuma xanthorrhiza, DAN KOMBINASINYA PADA MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei STRAIN ANKA
ABSTRAKrn(A) Pangartika Hikariastri (2009210157)rn(B) UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK HERBA Andrographis paniculata, EKSTRAK RIMPANG Curcuma xanthorrhiza, DAN KOMBINASINYA PADA MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei STRAIN ANKArn(C) xiii + 68 halaman; 9 tabel; 7 gambar; 10 lampiranrn(D) Kata kunci: antiplasmodium in vivo, Andrographis paniculata, Curcuma xanthorrhizarn(E) Pengembangan obat antimalaria saat ini berfokus pada penelitian kombinasi antimalaria. Penggunaan kombinasi obat menjadi pilihan utama dalam pengobatan malaria karena dapat mengurangi terjadinya resistensi dan meningkatkan efikasi. Ekstrak etanol dari herba Andrographis paniculata dan rimpang Curcuma xanthorrhiza baik sebagai ekstrak tunggal maupun kombinasi diuji dengan menggunakan mencit galur Swiss yang diinfeksi Plasmodium berghei strain ANKA untuk mengevaluasi aktivitas antiplasmodium secara in vivo. Pengujian dilakukan dengan metode 4-day suppressive test. Pada pengujian ekstrak tunggal dan penentuan nilai ED50, dosis yang digunakan untuk ekstrak A. paniculata adalah 250, 50, dan 10 mg/kgBB, sedangkan untuk ekstrak C. xanthorrhiza adalah 1250, 250, dan 50 mg/kgBB. Untuk pengujian kombinasi ekstrak, digunakan kombinasi dengan perbandingan 5:0, 4:1, 3:2, 2:3, 1:4, dan 0:5 berdasarkan nilai ED50. Kedua ekstrak terbukti memiliki aktivitas antiplasmodium dengan nilai ED50 ekstrak A. paniculata sebesar 13,3173 mg/kgBB dan ekstrak C. xanthorrhiza sebesar 144,7584 mg/kgBB. Kombinasi kedua ekstrak menunjukkan aktivitas antiplasmodium in vivo yang lebih baik, terlihat dari persentase parasitemia yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ekstrak tunggal.rn(F) Daftar Rujukan: 30 buah (1994 – 2012)rn(G) Dr. Syamsudin, M.Biomed., Apt.; Drh. Rita Marleta Dewi, M.Kes.rn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain