Text
PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT MENCIT YANG DIINDUKSI SARIPATI AYAM DAN KALIUM OKSONAT
ABSTRAKrn(A) RETNO KUSUMANENGRUM (2009210170)rn(B) PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT MENCIT YANG DIINDUKSI SARIPATI AYAM DAN KALIUM OKSONATrn(C) viii + 52 halaman; 5 gambar; 11 lampiran.rn(D) Kata kunci : bawang putih (Allium sativum L.), asam urat, hiperurisemia.rn(E) Hiperurisemia merupakan keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah. Asam urat merupakan produk akhir penguraian purin pada manusia. Beberapa flavonoid seperti kaempferol, isorhamnetin dan myricetin dilaporkan dapat menghambat xantin oksidase. Bawang putih (Allium sativum L.) yang biasa dikenal sebagai bumbu dapur merupakan tanaman yang memiliki flavonoid spesifik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% bawang putih terhadap kadar asam urat darah mencit putih jantan. Tigapuluh enam ekor mencit putih jantan berat 20-30 gram galur DDY secara acak dikelompokkan menjadi enam kelompok. Semua kelompok kecuali pada kelompok normal, diberi asupan saripati ayam 0,56 ml/29g BB secara peroral selama 7 hari dan kalium oksonat 5 mg/20g BB pada hari ke-7 secara intraperitonial. Tiga kelompok tingkatan dosis ekstrak yang berbeda mendapatkan ekstrak bawang putih selama 7 hari yang sama dengan dosis berturut-turut 4 mg/20g BB; 8 mg/20g BB; dan 16 mg/20g BB secara peroral, sedangkan kelompok allopurinol mendapat perlakuan allopurinol dosis 0,78 mg/20g BB satu kali secara peroral pada hari ke-7. Kadar asam urat diukur dengan metode enzimatik kolorimetrik menggunakan Spektrofotometer RD-60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% bawang putih terlihat pada dosis 16 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat secara bermakna (P
Tidak tersedia versi lain