Text
Uji Aktifitas Antitrypanosoma Ekstrak Metanol Biji Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Trypanosoma Evansi Secara IN VITRO
ABSTRAKrn(A) DESTY AWALIYAH NOOR AISYAH (2008210054)rn(B) UJI AKTIVITAS ANTITRYPANOSOMA EKSTRAK METANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP Trypanosoma evansi SECARA IN VITROrn(C) ix + 38 Halaman; 2 Tabel; 6 Gambar; 5 Lampiranrn(D) Kata kunci : Trypanosoma evansi, Trypanosomiasis, Biji pinang, ekstrak metanol, in vitro.rn(E) Tanaman pinang (Areca catechu L.) secara empiris telah banyak digunakan untuk berbagai macam pengobatan salah satunya sebagai trypanosidal. Biji pinang mengandung tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid yaitu katekin (C), epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG) dan epigalokatekin galat (EGCG). Senyawa-senyawa ini banyak terdapat didalam teh (Camellia sinensis) yang pada penelitian sebelumnya telah terbukti efektif sebagai antitrypanosoma terhadap T.cruzi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi dan konsentrasi ekstrak metanol biji pinang (A. catechu L.) sebagai antitrypanosoma terhadap T. evansi. Uji dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif ditentukan dari skoring motilitas T.evansi (skor 0, 1, 2 dan 3). Secara kuantitatif ditentukan dengan menghitung jumlah T. evansi yang mati. Uji terdiri dari tujuh perlakuan, yaitu DMSO+PBSG sebagai kontrol negatif (P 0); ekstrak metanol biji pinang konsentrasi 1,25mg/mL (P I); 2,5mg/mL (P II); 5mg/mL (P III); Cymelarsan® sebagai kontrol positif 1 (P IV); Epikatekin (P V) dan Epigalokatekin galat (P VI) sebagai kontrol positif 2 dan 3. Tiap perlakuan menggunakan 20 μL ekstrak dan 80 μL PBSG yang mengandung T. evansi. Selama 60 menit inkubasi, setiap 10 menit diamati secara mikroskopis. Hasil uji kualitatif yang diperoleh P 0; P I; P V dan P VI menunjukan skor 0 (T. evansi bergerak aktif secara normal) sejak menit ke-10 sampai menit ke-60. P II menunjukan skor 1( T. evansi mulai bergerak lambat) sejak menit ke-10 dan skor 3 (seluruh T. evansi mati ) pada menit ke-40. P III dan P IV menunjukan skor 3 ( seluruh T. evansi tidak bergerak dan terjadi kematian) sejak menit ke-10 sampai menit ke-60. Hasil uji kuantitatif diperoleh P 0; P I; P V dan P VI menunjukan tidak ada kematian T. evansi sejak menit ke-10 sampai menit ke-60. P II menunjukan kematian T. evansi seluruhnya menit ke-40. P III dan P IV menunjukan kematian T. evansi sejak menit ke-10. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa ekstrak biji pinang (A. catechu L.) konsentrasi 2,5mg/mL mampu membunuh semua T. evansi pada menit ke-40 dan pada konsentrasi 5mg/mL mampu membunuh semua T.evansi sejak menit ke-10.rn(F) Daftar rujukan : 26 buah (1990-2012)rn(G) Dra. Syarmalina, M.Si., Apt. dan April H Wardhana, SKH., MSi., PhDrn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain