Text
Uji Efek Antioksidan Dan Antibakteri Dari Ekstrak Daun Bambu Kuning (Schizostachyum brachyladum Kurz) Dengan Pelart Beda Polaritas
ABSTRAKrn(A) EVA NURMALASARI (2008210098)rn(B) UJI EFEK ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK DAUN BAMBU KUNING (Schizostachyum brachycladum Kurz) DENGAN PELARUT BEDA POLARITASrn(C) ix + 60 halaman: 7 tabel: 15 gambar: 7 lampiranrn(D) kata kunci : daun bambu kuning (Schizostachyum brachycladum Kurz), pelarut beda polaritas, antioksidan, antibakterirn(E) Bambu kuning (Schizostachyum brachycladum Kurz) umumnya merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan terbuka. Daunnya mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri. Telah dilakukan uji efek antioksidan dan antibakteri dari ekstrak daun bambu (S. brachycladum Kurz) dengan pelarut beda polaritas. Ekstraksi dilaksanakan dengan maserasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol sehingga didapatkan senyawa yang larut berdasarkan kepolarannya, masing-masing ekstrak kemudian di uji aktivitas antioksidan dan antibakteri. Hasil uji dengan senyawa 2,2’-Azinobis(3-etilbenzatiazolin)-6-sulfonat (ABTS) menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan tidak memiliki aktivitas antioksidan, sedangkan ekstrak etil asetat dan metanol dapat menghambat radikal bebas dengan nilai IC50 berturut-turut 125,00 μg/mL dan 131,33 μg/mL. Hasil uji aktivitas antibakteri yang dilakukan terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Micrococcus sp menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan bambu kuning tidak memiliki antibakteri terhadap ke-3 bakteri uji, sedangkan ekstrak etil asetat dapat memberikan zona hambat sebesar 7,50 mm terhadap Staphylococcus aureus, 6,50 mm terhadap Bacillus subtilis dan 7,43 mm terhadap Micrococcus sp. Dengan demikian ekstrak dari pelarut etil asetat yang bersifat semipolar yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antibakteri.rn(F) Daftar rujukan: 34 buah (1995-2011)rn(G) Dr. Sumaryanto, APU Alm.; Dra. Kusmiati,M.Si.,.rn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain