Art Original
EVALUASI PENJUALAN OBAT ANTIHIPERTENSI DENGAN METODE ANALISIS ABC DI APOTEK KASIH PERIODE JANUARI – MARET 2024
Hipertensi di Indonesia mencapai 34,% dengan estimasi jumlah kasus sebesar
63.309.620 orang dan pada tahun 2018, sebanyak 427.218 penduduk Indonesia
meninggal akibat hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah yang tidak normal akibat beberapa faktor resiko dan
terjadinya peningkatan pada tekanan darah secara terus menerus. Dibuatlah
penelitian ini untuk mengetahui jumlah persentase kelas A, B dan C pada
penjualan obat antihipertensi di apotek kasih, mengetahui penggunaan obat
antihipertensi yang paling banyak digunakan, dan mengetahui obat
antihipertensi yang memiliki penyerapan dana paling besar. jenis penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data melalui
data penjualan di Apotek Kasih. didapatkan hasil dari Total obat antihipertensi
sebanyak 46 item dengan total pendapatan sebanyak Rp. 8.971.440 . Kelompok
A memiliki jumlah sebanyak 8 item obat total pendapatan Rp. 6.354.000,
kelompok B memiliki jumlah sebanyak 14 item obat total pendapatan Rp.
1.797.000, Kelompok C memiliki jumlah sebanyak 24 item obat total
pendapatan Rp. 820.440. Kelas A dari penjualan obat anti hipertensi yang
diamati dari bulan Januari - Maret 2024 di Apotek Kasih adalah barang - barang
dengan volume tahunan tertinggi penggunaan terbanyak selama periode
penelitian januari - maret 2024 untuk obat antihipertensi yaitu Amlodipin
merupakan golongan Calcium channel blocker dan Candesartan merupakan
golongan Angiotensin II reseptor blocker (ARB). Kelas B merupakan barang
- barang dengan volume tahunan menengah penggunaan terbanyak yaitu
Bisoprolol dengan total ada 9 item yang merupakan golongan Beta Blocker.
Kelas C merupakan barang-barang dengan volume
tahunan
rendah.penggunaan terbanyak obat antihipertensi yaitu Ramipril dengan total
5 item yang merupakan golongan ACE- Inhibitor.
Tidak tersedia versi lain