Art Original
Cost Effectiveness Analysis Seftriakson Dan Sefiksim Pada Pengobatan Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Pasar Rebo Periode 2019-2022
Penyakit demam tifoid merupakan penyakit infeksi usus yang disebabkan
masuknya Salmonella typhi ke dalam tubuh. pemilihan antibiotik yang tepat
menjadi faktor yang harus diperhatikan selain kendala biaya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya pada pasien demam tifoid yang
menggunakan antibiotik seftriakson dan sefiksim. Data yang digunakan bersifat
retrospektif, dan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Penelitian
ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo. Sampel penelitian ini adalah pasien anak
demam tifoid periode 2019-2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian
ini didapatkan 61 sampel. Analisis biaya dilakukan dengan menggunakan metode
cost effectiveness ratio (ACER). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terapi seftriakson dan sefiksim memiliki efektivitas yang sama yaitu 100% dengan
rata-rata waktu bebas demam terapi yaitu 4,25 hari dan 3,70 hari. Pada perhitungan
nilai ACER terapi seftriakson adalah Rp 29.414, sedangkan nilai ACER dari terapi
sefiksim adalah Rp 34.820 . Berdasarkan nilai ACER yang diperoleh, terlihat
bahwa nilai ACER dari terapi seftriakson lebih rendah daripada terapi
menggunakan sefiksim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antibiotik seftriakson
lebih cost-effective dibandingkan dengan antibiotik sefiksim pada pasien anak
demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Tidak tersedia versi lain