Art Original
UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM SEC ARA IN VIVO DARI MANGOSTIN DAN KURK UMIN PADA MENCIT YANG DIINFEKSI DENGAN P.berghei
Resistensi Plasmodium terhadap obat malaria membuat para ilmuan mencoba
untuk menemukan obat antimalaria baru. Tumbuhan obat merupakan salah satu
alternatif untuk pengobatan antimalaria. Garcinia mangostana dan Curcuma
domestica dipercaya sebagai obat antimalaria karena beberapa senyawa aktif
yang terkandung di dalamnya mempunyai efek sebagai antiplasmodium. Uji
aktivitas antiplasmodium dari mangostin dan kurkumin dilakukan dengan
menggunakan metode supresi 4 hari. Plasmodium yang digunakan adalah
P.berghei yang umumnya mempunyai kemiripan secara molekuler dengan
P.falcifarum. Perkembangan P.berghei didalam darah dilihat dengan membuat
sediaan apus darah tebal tipis. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan analisa
probit. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur swiss mice sebanyak
13 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok kontrol yaitu kontrol positif, kontrol
negatif 1, kontrol negatif 2, kemudian 5 kelompok lain diberikan perlakuan
pemberian kurkumin dan 5 kelompok sisanya diberikan perlakuan pemberian
mangostin secara oral dengan dosis 37.5 mg/kgBB, 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB,
300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukan bahwa mangostin
dan kurkumin memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan P.berghei pada
mencit.
Tidak tersedia versi lain