Text
Evaluasi Kualitatif Dan Kuantitatif Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Dewasa Di Rsud Cengkareng Tahun 2019 Dan 2022
Pneumonia merupakan jenis infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang
paru-paru. Penatalaksanaan pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian
antibiotik. Penggunaan antibiotik harus digunakan secara rasional untuk
menghindari terjadinya resistensi antibiotik dan efek samping lebih toksik.
Tujuan penelitian yaitu melihat kerasionalan penggunaan antibiotik secara
kuantitatif dengan menggunakan Anatomical Therapeutic Chemical/Defined
Daily Dose (ATC/DDD) dan secara kualitatif dengan metode Gyssens dengan
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia Komunitas di Indonesia.
Metode penelitian yaitu desain studi cross sectional dengan pengumpulan data
secara retrospektif. Hasil evaluasi kuantitatif yang dilakukan dengan metode
ATC-DDD adalah penggunaan antibiotik terbanyak pada pasien pneumonia di
Instalasi Rawat Inap RSUD Cengkareng tahun 2019 dan 2022 adalah
sefoperazon injeksi (J01DD12) sebesar 26,44 dan antibiotik tertinggi kedua
adalah seftriakson injeksi (J01DD04) sebesar 16,41 sedangkan untuk hasil
evaluasi kualitatif diperoleh sebanyak 2 kasus (3%) termasuk kategori 0,
sebanyak 2 kasus (3%) termasuk kategori IIIB dan sebanyak 62 kasus (94%)
termasuk kategori IVA. Kesimpulan penelitian yaitu nilai DDD antibiotik
tertinggi adalah sefoperazon injeksi serta sebanyak 3% penggunaan antibiotik
rasional dan sebanyak 97% tidak rasional dengan Pedoman Diagnosis dan
Penaalaksanaan Pneumonia Komunitas di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain