Text
Pembuatan Dan Aplikasi Kitosan Dari Limbah Cangkang Udang (Caridea) Sebagai Pengawet Selada Bokor (Lactuca Sativa) Dan Kyuri (Cucumis Sativus L.)
Cangkang udang merupakan salah satu limbah hasil perikanan Indonesia
dan dapat diproduksi menjadi kitosan yang memiliki banyak manfaat.
Selada bokor dan kyuri merupakan sayur yang mudah rusak sehingga
perlu pemanjangan umur simpan dengan edible coating kitosan.
Pembuatan kitosan dimulai dengan demineralisasi dengan larutan HCl 1
M 1:10 (b/v), deproteinasi dengan NaOH 1 M 1:10 (b/v, dekolorisasi
dengan NaOCl 1% 1:10 (b/v), deasetilasi dengan NaOH 50% 1:10 (b/v)
lalu dilakukan karakterisasi pada kitosan. Edible coating kitosan dibuat
dengan konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 6% dalam vitamin C 1% dan asam
asetat 1% untuk melihat pemanjangan hari yang diberikan. Karakterisasi
serbuk kitosan dalam penelitian ini antara lain, kadar air 4,79%, kadar
abu 1,2%, rendemen kitosan 89,01%, viskositas 88,4 cPs, berat molekul
22,3717 kDa, pH 7,20 dan derajat deasetilasi 82,64%. Rata-rata diameter
aktivitas anti-mikroba edible coating kitosan dengan pelarut asam asetat
1% sebesar 10,54 mm, 12,92 mm, 14,90 mm, dan 19,68 mm dan pada
pelarut vitamin C 1% sebesar 6 mm. Rata-rata koloni cemaran mikroba
kyuri sebelum perlakuan edible coating adalah ALT sebanyak 2,40 x 10
3
CFU/mL dan AKK sebanyak 8,7 x 10
2
CFU/mL. Rata-rata koloni kyuri
setelah perlakuan edible coating kitosan dengan konsentrasi 1% adalah
Angka Lempeng Total sebesar 4,4 x 10
2
CFU/mL dan Angka Kapang
Khamir sebesar 4,6 x 10
3
CFU/mL. Kesimpulan didapat edible coating
kitosan dengan pelarut vitamin C 1% dapat memperpanjang umur simpan
kyuri paling lama yaitu 5 hari dan selada bokor selama 1 hari.
Tidak tersedia versi lain