Text
Uji Efektivitas Bronkodilator Ekstrak Air Daun Kecubung Gunung (Brugmansia Suaveolens [humb. & Bonpl. Ex Willd.]) Pada Histopatologi Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Daun kecubung gunung (Brugmansia suaveolens [Humb. & Bonpl. Ex Willd.])
diketahui memiliki aktivitas farmakologi seperti bronkodilator. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui senyawa aktif dan pengaruh diameter alveolus,
tebal epitel, dan proporsi dari alveolus pada tikus. Penelitian eksperimental ini
menggunakan tikus galur Sprague Dawley jantan yang terbagi menjadi 6
kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol positif, kelompok
kontrol negatif, dan 3 kelompok tingkatan dosis ekstrak air daun kecubung
gunung (4,9; 9,8; 19,6 mg/kgBB). Pembuatan model asma dilakukan dengan
menyuntikan dan menginhalasi ovalbumin pada tikus putih. Pengamatan pada
sediaan histologi paru-paru menggunakan mikroskop perbesaran 400x,
pengukuran diameter, tebal, dan proporsi diukur 5 lapang pandang
menggunakan aplikasi image J. Pada daun kecubung gunung terdapat senyawa
aktif alkaloid, fenolik, dan flavonoid. Hasil rata-rata pengukuran diameter
alveolus pada 6 kelompok secara berturut-turut adalah 0,0049 µm, 0,0132 µm,
0,0061 µm, 0,0092 µm, 0,0083 µm, 0,0098 µm. Hasil rata-rata pengukuran
tebal epitel pada 6 kelompok secara berturut-turut adalah 0,0055 µm, 0,0151
µm, 0,0087 µm, 0,0071 µm, 0,0094 µm, 0,0083 µm. Hasil rata-rata
pengukuran proporsi alveolus pada 6 kelompok secara berturut-turut adalah
35,03%, 69,18%, 42,77%, 46,38%, 49,74%, 51,12%. Kesimpulan hasil yang
didapatkan adalah ekstrak air daun kecubung gunung memiliki senyawa
alkaloid yang memiliki efek bronkodilator.
Tidak tersedia versi lain