Text
Uji Aktivitas Antiinflamasi Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleiferra) Dan Ekstrak Daun Torbangun (Plectranthus Amboinicus Lour.) Dengan Metode Penghambatan Denaturasi Protein
Inflamasi merupakan reaksi lokal terhadap kerusakan sel dan jaringan tubuh yang
disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, kimia, termal dan mekanik.
Inflamasi yang terjadi pada jaringan ditandai dengan timbulnya rasa panas,
kemerahan, pembengkakan, dan nyeri. Proses yang berlanjut diikuti dengan
perubahan struktur jaringan yang dapat menimbulkan kehilangan fungsi sehingga
menyebabkan timbulnya penyakit salah satunya yaitu Rheumaoid Athritis.
Penanganan inflamasi pada umumnya menggunakan obat-obatan golongan
Antiinflamasi Non Steroid (AINS), dimana obat golongan tersebut banyak
menimbulkan efek samping pada penggunanya, sehingga diperlukan bahan yang
lebih aman dan mudah didapat sebagai penggantinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi penggunaan ekstrak daun Kelor dan ekstrak daun Torbangun
serta kombinasinya terhadap penghambatan denaturasi protein sebagai salah satu
pemicu terjadinya inflamasi. Kombinasi ekstrak daun Kelor dan ekstrak daun
Torbangun (K:T) dengan perbandingan 1:0, 0:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, 5:1, 4:1, 3:1, 2:1
diujikan dengan Natrium Diklofenak sebagai obat pembanding. Metode pengujian
aktivitas antiinflamasi yang digunakan yaitu berdasarkan penghambatan denaturasi
protein menggunakan Bovine Serum Albumin (BSA) yang dicampur dengan
ekstrak dan dipanaskan pada suhu 70
C kemudian nilai absorban diukur
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 660 nm dan
dihitung nilai Inhibition Concentration (IC50). Hasil pengujian menunjukkan bahwa
ekstrak daun Kelor dan ekstrak daun Torbangun tunggal maupun kombinasinya
mempunyai daya hambat denaturasi protein lebih dari 20%. Hasil perhitungan IC50
0
ekstrak terdapat 3 kombinasi yang memiliki nilai IC50 pada rentang 50-100 ppm
yang termasuk dalam kategori antiinflamasi kuat yaitu pada kombinasi (K:T) 3:1,
4:1, dan 5:1 dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 74.23 ppm, 50.80 ppm, dan
74.23 ppm. Nilai IC50 Natrium Diklofenak sebagai kontrol positif sebesar 11 ppm.
Efek sinergis kombinasi ekstrak daun Kelor dan ekstrak daun Torbangun dihasilkan
pada perbandingan ekstrak (K:T) 3:1, 4:1, dan 5:1 dengan nilai Combination Index
(CI) berturut-turut adalah 0.6, 0.4, dan 0.7. Kombinasi terbaik adalah pada
kombinasi ekstrak K:T 4:1 dengan nilai IC50 sebesar 50.80 ppm dengan nilai CI
sebesar 0.4. Kombinasi ekstrak daun Kelor dan ekstrak daun Torbangun memiliki
kemampuan sebagai antiinflamasi dengan metode penghambatan denaturasi
protein, namun aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan Natrium Diklofenak.
Tidak tersedia versi lain