Text
Pengaruh Faktor Determinan Terhadap Hasil Terapi Hipertensi Pasien Di Puskesmas Kecamatan Menteng, Tanah Abang, Dan Johar Baru, Jakarta Pusat
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyatakan bahwa prevalensi hipertensi
di Indonesia meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007. Hipertensi
merupakan faktor risiko kejadian penyakit kardiovaskular sehingga tekanan darah
perlu dikendalikan. Prevalensi pasien hipertensi yang tidak terkendali
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor determinan hipertensi yang terkendali. Penelitian
dilakukan secara prospektif observasional selama lima bulan melalui wawancara
pasien hipertensi di tiga Puskesmas Kecamatan di Jakarta Pusat (Puskesmas
Kecamatan Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru) menggunakan kuesioner
yang telah tervalidasi. Hasil wawancara dicocokkan dengan data riwayat rujukan
pasien selama setahun terakhir. Hipertensi terkendali didefinisikan sebagai pasien
yang tidak dirujuk ke rumah sakit dalam setahun terakhir. Penentuan jumlah
sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dan sampel diambil
secara acak. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor determinan yang signifikan mempengaruhi pengendalian tekanan darah
pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden dari tiga Puskesmas
tempat studi berjumlah 85 orang dengan mayoritas berusia di atas 54 tahun
(47,1%), sebanyak 69,4% berjenis kelamin perempuan, dan 80% berstatus tidak
bekerja. Hampir semua responden (91,8%) bertempat tinggal tidak jauh dari
Puskesmas. Jumlah pasien dengan hipertensi terkontrol sebanyak 68 orang (80%)
dan yang tidak terkontrol sebanyak 17 orang (20%). Untuk analisis faktor
determinan digunakan 27 faktor yang diuji, meliputi: faktor sosiodemografi,
biofisiologis, pola konsumsi, penggunaan kontrasepsi hormonal (pada wanita),
aktivitas fisik, stres, dan kepatuhan terapi. Analisis regresi logistik multivariat
menunjukan ada 2 faktor yang berpengaruh signifikan dan saling berkorelasi
terhadap kondisi tekanan darah pasien yaitu faktor riwayat penyakit jantung (odd
ratio/OR = 0,091, p = 0,004) dan rutinitas dalam melakukan aktivitas fisik (OR =
10,647, p = 0,002). Pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung berpotensi
10,99 kali lipat untuk dirujuk ke rumah sakit karena tekanan darahnya tidak
terkontrol dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit
jantung. Pasien yang rutin melakukan aktivitas fisik minimal 5 hari dengan
lamanya aktivitas sebesar 150 menit/minggu, memiliki potensi 10,647 kali lipat
tekanan darahnya terkontrol dibandingkan dengan pasien yang tidak rutin
melakukan aktivitas fisik
Tidak tersedia versi lain