Text
Aktivitas Antimikroba Dari Metabolit Sekunder Hasil Fermentasi Kapang Endofit Ranting Tanaman Ketapang (Terminalia Catappa L.)
Tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.) merupakan Combretaceae yang
tersebar luas di daerah tropis untuk penanganan tradisional kusta, kudis dan
dikonsumsi secara oral untuk penanganan keluhan sakit perut. Metode isolasi
kapang endofit berkembang sebagai alternatif pemanfaatan tanaman untuk obat
yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Kapang endofit yang hidup dalam
jaringan tanaman dapat menghasilkan senyawa yang khasiatnya sama dengan
tumbuhan inang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba
isolat kapang endofit ranting tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.)
terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739 dan Staphylococcus aureus
ATCC 6538. Metode penelitian ini menggunakan teknik inokulasi langsung
dengan meletakkan sampel ranting pada permukaan media pertumbuhan PDA
(Potato Dextrose Agar) dengan hasil 6 isolat kapang endofit. Pengamatan
morfologi kapang dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Isolat
difermentasi dan diekstaksi bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan
n-butanol. Uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar dengan
pencadang kertas cakram. Ekstrak n-butanol hasil fermentasi yang
mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, dan saponin
berpotensi sebagai antimikroba dalam menghambat bakteri Gram-negatif
(Staphylococcus aureus ATCC 6538) dan Gram-negatif (Escherichia coli
ATCC 8739). Aktivitas antimikroba terbesar oleh isolat Tc.R4-1 terhadap
Staphylococcus aureus ATCC 6538 (11,12 mm) dan Tc.R1-2 terhadap
Escherichia coli ATCC 8739 (9,37 mm).
Tidak tersedia versi lain