Text
Rasionalitas Antibiotik Dengan Metode Gyssesns Pada Pasien Pneumonia Di Puskesmas Kelapa Gading Dan Duren Sawit Tahun 2019 Dan 2022
Pneumonia adalah salah satu penyebab kematian di dunia ke-4 menurut WHO.
Antibiotik merupakan pilihan obat utama yang diberikan untuk pasien pneumonia.
Penggunaan tidak rasional meningkatkan risiko resistensi, morbiditas, mortalitas
dan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik
pasien dan kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan Duren Sawit tahun 2019 dan 2022
menggunakan metode Gyssens sesuai dengan pedoman pengobatan pneumonia.
Penelitian ini merupakan penelitian crossectional dengan rancangan penelitian
deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan total sampling.
Pedoman pengobatan pneumonia yang digunakan yaitu Kemenkes
No.HK01.07/KES/1184/2022 tahun 2022 untuk usia >5 tahun dengan berat badan
>20 kg serta Tatalaksana Pneumonia Balita di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Tahun 2018 untuk usia 0-5 tahun dengan berat badan ≤ 20kg, meliputi
tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat cara
pemberian, tepat waktu interval pemberian, tepat lama pemberian. Hasil
penelitian menunjukkan pasien pneumonia menggunakan antibiotik memenuhi
kriteria inklusi diperoleh 283 sampel pasien dimana penggunaan antibiotik yang
paling umum adalah amoksisilin 79,5% (225 pasien). Hasil penggunaan antibiotik
yang rasional berdasarkan metode Gyssens didapatkan kategori 0 sebesar 24,0%
(68 pasien). Kategori IIA menjadi kategori terbanyak yaitu 70,4% (69 pasien) di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan sebanyak 64,9% (120 pasien) di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Penggunaan antibiotik pneumonia di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
tahun 2019 dan 2022 masih belum rasional.
Tidak tersedia versi lain